Senin, 17 Oktober 2022 16:25
Bupati Wajo, Amran Mahmud (tengah), didampingi Wakil Bupati Wajo, Amran (kanan), bersama Bupati Bone, Andi Baso Fahsar Mahdin Padjalangi, saat menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Wajo periode 2022-2027 di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Senin (17/10/2022).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, WAJO - Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengakui eksistensi masyarakat berdarah Kabupaten Bone di Kabupaten Wajo telah berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Tidak hanya sekarang ini, tetapi sudah berlangsung sejak dahulu.

 

Amran Mahmud mengutarakan hal itu saat menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Wajo periode 2022-2027 di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Senin (17/10/2022).

Orang nomor satu di Bumi Lamaddukelleng ini mengungkapkan, hubungan masyarakat Wajo dengan Bone sudah dekat dan berlangsung sejak lama. Bahkan, pada 1582 pernah dilakukan perjanjian tellumpoccoe (tiga pucuk) antara Bone, Soppeng dan, Wajo (Bosowa).

Baca Juga : Propam Polda Lakukan Penegakan Ketertiban dan Disiplin di Polres Wajo

Inti dari perjanjian ini, kata Amran Mahmud, adalah bagaimana saling membantu, saling mendukung, saling mengingatkan, serta beberapa poin lainnya. Hal yang sesungguhnya masih terjalin hingga kini.

 

Amran Mahmud juga menyampaikan selamat datang dan kekaguman kepada Bupati Bone, Andi Baso Fahsar Mahdin Padjalangi, yang hadir langsung pada kesempatan ini. Menurutnya, Fahsar adalah kepala daerah senior yang menjadi panutan beberapa kepala daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk dirinya.

"Kami banyak belajar dari Kabupaten Bone terkait banyak hal untuk pengembangan daerah," kata kepala daerah bergelar doktor ini.

Baca Juga : Kasat Narkoba Polres Wajo Berganti, Kini Dijabat AKP Prawira Wardany

Amran Mahmud pun mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus KKMB yang dilantik dan dikukuhkan. Dia mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengharapkan kolaborasi tetap terjalin ke depan.

"Kami membuka diri untuk terus berkolaborasi. Kami juga ucapkan terima kasih atas kolaborasi dari KKMB yang selama ini telah terjalin," tuturnya.

Sementara, Bupati Bone, Andi Baso Fahsar Mahdin Padjalangi, membenarkan hubungan antara Bone, Soppeng, dan Wajo memang tidak dapat dipisahkan, bahkan mendapat pengakuan dari daerah lain.

Baca Juga : Sejumlah Perwira Masuki Purna Bakti, Kapolres Wajo Menyampaikan Apresiasi

"Apa yang kita laksanakan hari ini melanjutkan dari pemufakatan orang-orang terdahulu kita yang telah membuat perjanjian tellumpoccoe sebagaimana disampaikan tadi oleh Pak Bupati. Menjadi bukti sejarah bahwa Bosowa memang tidak dapat dipisahkan," kata Fahsar.

Fahsar juga memuji kekompakan Bupati Wajo dan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran (duo Amran) yang terus terjalin sampai saat ini. "Kami mengakui berbagai upaya beliau untuk membangun Wajo. Sehingga untuk masyarakat Bone, khususnya yang ada di Wajo, silakan dukung dan berkolaborasi dengan beliau," bebernya.

Ketua KKMB Wajo, Moch. Ridwan Angka, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Bone bersama rombongan yang telah memenuhi undangan pelantikan dan pengukuhan KKMB Wajo. "Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Bupati Wajo bersama seluruh jajaran Pemkab Wajo serta pihak lainnya atas dukungannya menyukseskan kegiatan ini," ujarnya.

Baca Juga : Pernah Juara Satu, Kades Waetuo Wajo Bocorkan Trik Bangun Desa Wisata

Selain pelantikan KKMB Wajo, kegiatan dirangkaikan pelantikan pengurus Kesatuan Pelajar Mahasiswa As'adiyah Bone dan Maulid Nabi Muhammad saw. oleh KKMB Wajo.

Beberapa tokoh penting hadir, yakni jajaran Forkopimda dan pejabat Pemkab Bone, Wakil Bupati Wajo, Amran, Anggota DPRD Sulsel, Andi Nurhidayati Zainuddin, para anggota DPRD Wajo, Sekda Wajo, Armayani, para kepala perangkat daerah lingkup Pemkab Wajo, Ketua Majelis Ulama (MUI) Sulsel, A.G.H. Nadjamuddin Abd. Safa, pengurus DPP KKMB Sulsel, para pimpinan organisasi, ormas Islam, serta undangan lainnya.

Penulis : Abd Rasyid. MS