Selasa, 11 Oktober 2022 16:18
Wali Kota Makasar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), saat mengikuti High Level Meeting TPID Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Selasa (11/10/2022).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny) meraih penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award 2022 Bank Indonesia (BI).

 

Hal itu disampaikan langsung Kepala Kantor Perwakilan BI Sulawesi Selatan (Sulsel), Causa Iman Karana, saat High Level Meeting TPID Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, di Hotel Claro, Jalan A.P. Pettarani, Selasa (11/10/2022). Kegiatan ini dihadiri seluruh bupati dan wali kota se-Sulsel.

Kota Makassar meraih TPID Award 2022 kategori Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) bersama Kota Parepare. Sementara, kategori Kota Non-IHK diraih Kabupaten Pangkep dan Kepulauan Selayar. Lalu, tingkat provinsi diraih Pemprov Sulsel.

Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar

“Sebagai daerah yang mendapatkan penghargaan TPID Award 2022, Pemprov Sulsel, Kota Makassar, Parepare, Kabupaten Pangkep, dan Selayar, akan mendapat tambahan DID (Dana Insentif Daerah) 2023," kata Iman.

 

Dia menyebutkan, tambahan DID 2023 mendatang diharapkan bisa digunakan untuk mengoptimalkan program pengendalian inflasi di daerah masing-masing.

Di bawah kepemimpinan Danny Pomanto, Pemkot Makassar terus melahirkan inovasi sebagai upaya untuk mengendalikan kenaikan inflasi. Salah satunya melalui program Ojol Day tiap Selasa dan penanaman komoditas pangan di lorong wisata.

Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF

Danny Pomanto menyampaikan, lewat program Ojol Day, aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkot Makassar diajak untuk mengendalikan inflasi dengan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Sementara, di lorong wisata, kata Danny Pomanto, pemerintah kota melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) telah menanam berbagai komoditas pangan. Diantaranya, cabai, tomat, kangkung, sawi, pakcoy, selada, padi, hingga bawang merah dan bawang putih.

Di lorong wisata juga sudah berkembang dengan adanya budi daya ikan lele, ikan nila, dan lobster air tawar yang dikelola masyarakat setempat.

Baca Juga : KALLA dan Pemkot Makassar Teken MoU Revitalisasi Taman Hasanuddin

“Kota Makassar menjalankan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi. Program lorong wisata salah satunya, kita tanam cabai, padi, hingga bawang merah sebagai upaya pengendalian inflasi,” kata Danny Pomanto.

Selain itu, pemerintah kota juga sudah memiliki mobil pengendali inflasi yang dioperasikan sejak 2018 lalu. Ke depan, mobil ini gencar melakukan operasi pasar di berbagai momen.

"Kita sangat berharap langkah-langkah strategis ini dapat membantu pemerintah menekan laju inflasi dan kita juga harap program lorong wisata ini bisa menjadi percontohan secara nasional,” ucapnya.