Kamis, 06 Oktober 2022 15:23
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Program Studi Sistem Informasi Kalla Institute menggelar kegiatan lokakarya kurikulum yang berlokasi di Kampus Kalla Institute.

 

Lokakarya itu dimaksudkan untuk memberikan masukan kepada prodi Sistem Informasi Kalla Institute guna menyelaraskan kurikulum mata kuliah yang relevan dengan kebutuhan dunia industi dan usaha.

Untuk itu, Kalla Institute mengundang narasumber dari berbagai bidang mulai dari akademisi dan praktisi. 

Baca Juga : Taklukkan Ajang Nasional, Mahasiswa Kalla Institute Borong 2 Medali Perak

Pemateri berasal dari ketua Aptikom (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer) Jufri, Division Head ICT Kalla Group Razmal Djamal, dan Dosen Universitas Mega Rezky Jumrah. Turut hadir Rektor Kalla Institute Syamril beserta dosen dan tendik Kalla Institute. 

 

Ketua Panitia yang juga dosen Prodi Sistem Informasi Kalla Institute Fizar mengatakan bahwa kegiatan itu diharapkan memberikan masukan terhadap prodi yang terkait kurikulum.

“Kami menyadari bahwa era sekarang begitu dinamis menuntut kami yang berada di penyelenggara pendidikan selalu update dengan kebutuhan mahasiswa terkait kurikulum. Maka dari itu kegiatan ini kami buat untuk menyesuaikan kebutuhan khususnya industri,” ungakpnya. 

Baca Juga : Sebagai Kampus Entrepreneur, Kalla Institute Ikut Andil dalam Program Wirausaha Merdeka 2024

Pembahasan pada lokakarya itu berfokus pada pengembangan kurikulum MBKM, Kurikulum Aptikom dan Akreditasi Lamfokom. 

Rektor Kalla institute dalam sambutannya mngatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus, dan memang kita sangat perlu dalam menyusun kembali relevansi kurikulum yang kita puya dengan era saat ini.

"Selain menyusun kurikulum yang baik, perlu juga dipikirkan hal hal atau program yang bisa menunjang dan menstimulasi kreativitas, kritikal thinking, serta inovasi berdasar pada problem solve yang baik," jelas Syamril.

Baca Juga : Kalla Institute Ajak Ratusan Siswa SMAN 17 Makassar Kenali Potensi Minat dan Bakat

Pemaparan materi dimulai dari Razmal Djamal yang kemudian dilanjutkan oleh Jufri dan jumrah. Dalam materinya, Razmal menjelaskan bahwa  yang terpenting adalah core value yang akan ditanamkan ke mahasiswa. Selain itu razmal juga memberikan daftar skill yang harus dikuasai oleh anak muda tahun 2025.

“Dalam penyusunan kurikulum tentu harus banyak aspek yang harus dilihat. Terutama skill yang harus dimiliki mahasiswa kita tahun 2025. Jadi saya istilahkan itu back to the future. Dimana kita harus memprediksi masa depan kemudian kita susun strategi untuk mencapainya dimulai dari sekarang,” ungkapnya. 

Kegiatan itu ditutup dengan materi dari dosen Universitas Mega Rezky, Jumrah yang menjelaskan tentang pengaplikasian MBKM di perguruan tinggi. 

Baca Juga : Lewat KMI Expo, Kalla Institute Dorong Mahasiswa Asah Potensi Wirausaha

“Terdapat 9 program MBKM yang bisa dilaksanakan. Beberapa diantaranya adalah wirausaha, bela negara, penelitian dan lainnya. Program-program itu pun bisa dipilih menyesuaikan dengan kebutuhan dari Kalla Institute,” himbaunya. 

Sebagai perguruan tinggi yang berfokus pada bisnis dan teknologi, Kalla Institute telah melaksanakan beberapa program MBKM sebelum disosialisasikan program tersebut.

Seperti Bela Negara dan Wirausaha dimana setiap mahasiswa baru diharuskan mengikuti kegiatan tersebut. Tidak hanya itu, program wirausaha juga di haruskan kepada setiap mahasiswa akhir sebagai salah satu syarat kelulusan nantinya.

Penulis : Lisa Emilda