Senin, 26 September 2022 09:25
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (depan), saat mengunjungi salah satu lokasi persawahan, beberapa waktu lalu.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga September 2022 telah memasok kebutuhan beras di luar Sulsel sekitar 120 ribu ton. Angka ini menempatkan Sulsel sebagai pemasok kebutuhan beras terbesar di Indonesia.

 

“Alhamdulillah, kita masih tetap konsisten sebagai pemasok beras terbesar nasional," kata Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Ahad (25/9/2022).

Pimpinan Wilayah Bulog Wilayah Sulselbar, Bakhtiar A.S., menyampaikan Sulsel telah menyuplai beras ke wilayah DKI Jakarta, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Gorontalo, serta beberapa daerah lainnya.

Baca Juga : Sofha Marwah Bahtiar Lantik Penjabat Ketua PKK dan Dekranasda Pinrang

“Wilayah-wilayah tersebut yang diisi beras dari Sulsel,” sebutnya.

 

Selain Sulsel, daerah lainnya yang jadi pemasok beras di Indonesia saat ini, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan Sumatera Selatan.

"Beras asal Sulsel yang dipasok ke Bulog nasional itu sebanyak 120 ribu ton. Namun, jumlah itu hanya melalui Bulog saja, belum pasokan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku usaha beras yang ada di Sulsel," jelasnya.

Baca Juga : Ahmadi Akil Dilantik Jadi Penjabat Bupati Pinrang

Lanjut Bakhtiar, Sulsel akan melanjutkan untuk menyuplai kebutuhan daerah lain hingga akhir tahun.

“Dilanjutkan hingga akhir tahun. Terima kasih atas dukungan pemerintah daerah yang sudah memberikan support dalam rangka menjadikan Sulsel sebagai sentra produksi beras terbesar di Kawasan Timur Indonesia,” sebutnya.

Adapun stok beras Sulsel yang ada di di Bulog mencapai 130.000 ton lebih dan masih cukup sampai dengan akhir tahun.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Pimpin Rakor Pemantapan Pilkada Serentak 2024

“Sampai hari ini masih ada sekitar 130 ribu ton lebih dan terus betambah. Karena kami terus melakukan pembelian beras petani untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP),” ungkapnya.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo, menyebutkan jumlah beras yang besar ini merupakan kontribusi yang sudah mulai terlihat dari Program Mandiri Benih yang diinisiasi Gubernur Sulsel.

“Program ini sudah mulai kelihatan hasilnya dan kita berharap ini bisa berlangsung dan kita dapat menjaga kesediaan stok pangan sampai panen berikutnya,” ucapnya.