Senin, 05 September 2022 13:49
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kenaikan harga BBM mulai berpengaruh kepada harga tarif angkutan umum di Sulsel. Kenaikan tarif ini dibenarkan oleh Zainal Abidin, Ketua Organda Sulsel.

 

"Itu sudah pasti akan kita lakukan penyesuaian karena kenaikannya itu sangat signifikan, 30,7 persen kenaikannya. Dari harga 7.650 naik menjadi 10 ribu. Jadi ada seslisih 2.350. Ini sejarah kenaikan BBM di Indonesia," katanya, Senin 5 September 2022.

Di katakan, di tahun 2009, 2013, 2014 harga BBM pun mengalami kenaikan namun relatif murah.

Baca Juga : Ajak Puluhan UMKM, Pertamina dan BRI Gelar Sosialisasi dan Pembinaan PUMK

"Itu rata-rata kenaikan 500 rupiah. Dua tahun terakhir ini kan sudah berapa kali terjadi perubahan harga di pertalite. Sudah 3 kali di tahun 2021. Tapi pemerintah, tidak pernah mengumumkan nanti pada tanggal 3 September ini, kenaikan yang sangat terasa diumumkan. Sehingga ini memicu, masyarakat indonesia khususmya di Sulsel di kota makassar bahwa dengan adanya pengumuman. Kan pasti masyarakat ingin tahu semua. Nah sebelumnya kan tidak umumkan sehingga diam," jelasnya.

 

Meski demikian, ia mengatakan tidak semua trayek mengalami kenaikan harga yang sama.

"Organda tetap melakukan penyesuaian tarif dari sebelummya 7 ribu menjadi 10 ribu, dibeberapa jalur. Namun, ada 2 jalur yaitu dijalur sentral lewat tol itu sampai simpang 5 itu 9ribu. Kemudian sentral, perintis sampai sudiang itu 9 ribu karena memang jaraknya jauh. Yang lain itu, jauh dekat 8 ribu. Untuk anak sekolah sendiri dari 3 ribu menjadi 5 ribu," ungkapnya.

Baca Juga : PDAM Makassar Raih Predikat Bintang 4, Beni Iskandar Dinobatkan Top CEO 2024

Kenaikan tarif angkutan kota ini kata Zainal diharapkan tidak berdampak pada jumlah pengguna angkutan. Bahkan kenaikan tarif tersebut pun dianggap lebih murah jika dibandingkan dengan kenaikan harga BBM.

"Kenaikan sesungguhnya ini dengan beberapa pertimbangan kepada masyarakat pengguna angkutan umum bahwa dengan kenaikan 10 persen yang kami lakukan ini, semoga saja pengguna angkutan umum tidak lari dan tetap menggunakan pete pete di kota Makassar. Kalau kita ikuti kenaikan presentasenya pemerintah itu kan jauh 30 persen, sementara kami hanya 10 persen karena beberapa pertimbangan," terangnya.

Kenaikan harganya tarif angkutan kota ini mulai berlaku hari ini, (Senin 5 September). Dimana sosialisasi pun telah dilakukan di masing-masing trayek.

Baca Juga : Polemik Depo Pertamina, Wali Kota Makassar dan DPRD Diminta Turun Tangan

"Mulai hari ini berlaku, penyesuaian tarif ini berlaku mulai tadi pagi, koordinator masing masing jalur ini kita sudah melakukan sosialisasi, penempelan sticker yang dikeluarkan oleh organda," imbuhnya.

Terkait kenaikan tarif angkutan kota ini, selanjutnya akan dilakukan rapat koordinasi dengan dinas perhubungan.

"Untuk Dishub Provinsi sendiri, kalau tidak salah nanti kita akan bahas di hari kamis. Kita akan bahas termasuk penyesuaian tarif taksi konvensional, AKDT Panter, AKDT bus dan AKAP untuk antar Provinsi," bebernya.

Baca Juga : Pertamina Umumkan Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi Mulai 1 Agustus 2023

Sementara itu, Kadishub Provinsi Sulsel, Muh Arafah mengatakan dampak dari kenaikan BBM pihaknya selanjutnya akan melakukan rapat koordinasi dari pihak terkait.

"Rencana hari Kamis itu rapat pembahasan terkait dengan antisipasi akibat kenaikan BBM itu. Baru rapat koordinasi. Kan kita harus merujuk pada petunjuk teknis dari Kementerian nanti, sampai hari ini kan belum," kata Arafah.

Saat ini, beberapa trayek angkutan kota di Makassar telah menaikkan. Ia mengatakan nantinya semua akan disesuaikan dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.

Baca Juga : Pertamina Naikkan Harga BBM Nonsubsidi Mulai 1 Juli 2023

"Setiap ada kenaikan BBM pasti naik duluan itu (tarif angkot) kan tapi nanti kan akan dirapatkan sesuai dengan aturan ketentuan yang berlaku. Itu (kenaikan tarif) masih harus dirapatkan nanti kan ada hitungan-hitungannya, ada dasarnya," bebernya.

BERITA TERKAIT