RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Kota Makassar menggelar diskusi Coffe Morning Kamis (25/8/2022) dengan materi Tantangan dan Peluang Pembangunan Rel Kereta Api Makassar-Maros.
Diskominfo Makassar menghadirkan dua pembicara yakni Sekretaris Dinas Tata Ruang Kota Makassar, Muh Fuad Aziz dan Praktisi Media Digital Achmad Yusran Azis.
Dalam diskusi itu, Muh Fuad Aziz mengatakan Pemkot Makassar sudah melakukan kajian soal pembangunan kereta api. Dimana kajian tersebut melibatkan beberapa pakar untuk melihat dari segi sosial, ekonomi, hingga lingkungannya.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
"Kita sudah kaji semuanya dan Pemkot Makassar tetap ingin pembangunan kereta api dilakukan secara elevated," kata Fuad.
Sebagaimana diketahui, pada rencana pembangunan rel kereta api Maros - Makassar akan membentang sepanjang 15,3 km. Pemkot Makassar menginginkan dibangur jalur elevated sepanjang 6,5 km di dua kecamatan.
"Di Tamalanrea ada di Kelurahan Bira dan Parangloe, Biringkanaya di Kelurahan Sudiang, Bulu Rokeng dan Untia," sebutnya.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Sementara itu, Achmad Yusran Azis menyebut proyek kereta api tersebut tidak hanya menjadi kebijakan Gubernur Sulsel. Proyek tersebut milik pemerintah pusat, SK nya turun dari Jakarta dan berproses ke daerah tujuan.
Hanya saja, kata Yusran pembagunan kereta api tersebut membuat publik bingung lantaran Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota tak satu suara tentang model rel kereta api yang akan dibangun.
"Bukan soal bagaimana proyek ini berjalan tapi yang dikonsumsi masyarakat perdebatan alot antara Pemprov dan Pemkot. Rencana detail tata ruang baik Maros, Pangkep, Barru hanya diatas kertas dan kata-kata tapi fakta lapangan kita tidak tahu," katanya.