Jumat, 12 Agustus 2022 15:40
Ilustrasi pohon sagu yang dipanen (internet)
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MALANG - Pakar Pangan Universitas Brawijaya, Sujarwo mendukung upaya jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengembangkan komoditas singkong, sagu dan sorgum sebagai komoditas pangan lokal yang bisa menjadi pengganti tepung dari gandum.

 

Menurut Sujarwo komoditas tersebut adalah komoditas strategis bagi Indonesia untuk dikuatkan perkembangannya dan menjadi salah satu penguat ketahanan pangan dan kapasitas ekonomi (hilirisasi).

"Saya kira ini langkah yang sangat tepat karena singkong, gandum dan sorgum merupakan komoditas asli Indonesia yang bisa dijadikan pengganti gandum," kata Sujarwo pada Jumat 12 Agustus 2022.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Dikatakan, Indonesia memiliki potensi subtitusi pangan lokal yang dapat dikembangkan secara luas di seluruh daerah. Hal ini menjadi kunci sekaligus solusi dalam mengantisipasi kemungkinan adanya krisis pangan global.

 

Apalagi, menurut Sujarwo, kondisi geopolitik dunia dalam keadaan kurang baik, mengingat perang Rusia dan Ukraina terus berlangsung sehingga berdampak luas terhadap ketahanan pangan global. Termasuk kondisi pangan nasional yang memiliki kebutuhan gandum cukup banyak.

"Saya bilang ini langkah tepat karena kebutuhan pangan bisa kita penuhi dari dalam negeri. Saya juga melihat pertanian Indonesia sudah mulai berkembang mengingat semakin banyaknya intervensi teknologi dan mekanisasi," jelasnya.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak masyarakat Indonesia untuk mulai menanam pangan lokal di lahan-lahan sempit seperti polybag atau pekarangan rumah. SYL bahkan menganjurkan masyarakat untuk menggarap lahan tidak produktif menjadi lahan produktif.

"Saya bersama jajaran saat ini terus berupaya mengembangkan pangan lokal sesuai arahan Presiden Jokowi," katanya.