Senin, 08 Agustus 2022 17:07
Ketua Dekranasda Kota Makassar yang juga Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, PADANG - Ketua Dekranasda Kota Makassar yang juga Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, mengapresiasi desainer lokal Padang yang sukses menampilkan karya desainnya di panggung Ladies Program Rakernas XV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2022 di Padang, Sumatera Barat, Senin (8/8/2022).

 

Indira hadir bersama puluhan ketua Dekranasda dan ketua TP PKK dari sejumlah kota di Indonesia sebagai rangkaian gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Apeksi XV 2022.

Karya desainer Padang tidak hanya dibawakan oleh para model, pimpinan perangkat daerah Kota Padang juga turut andil pada event ini. Mereka mengenakan pakaian batik tanah liek dengan tema Kultur Beauty dan Haritage.

Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar

Batik tanah liek khas Minangkabau ini menggunakan metode pewarnaan dari tanah liat 100 persen. Kain mula-mula direndam selama sepakan dengan tanah liat, kemudian dicuci dan diberi pewarnaan alamiah lain yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

 

"Sangat mengesankan dan yang unik dari batik tanah liek Minangkabau adalah bahan-bahan pewarna yang digunakan berasal dari pewarna alami, seperti tanah liat, kulit jengkol, manggis, getah gambir, jerami padi, kulit mahoni, kulit rambutan, dan tumbuh-tumbuhan yang secara tradisional digunakan untuk pewarna," puji Indira.

Batik tanah liek Minangkabau juga mendapatkan penghargaan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity semenjak Oktober 2009.

Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF

"Batik ternyata tidak hanya dikenal sebagai tradisi dari Jawa, tapi juga ditemukan sebagai produk kebudayaan Minangkabau," lanjutnya.

Fashion show di panggung Ladies Program Rakernas XV Padang 2022 menghadirkan sejumlah nama desainer lokal, di antaranya Yadir Syah Zunur dan Novia Hartini. Mereka masih berusia muda dengan karya yang telah dikenal luas.