Selasa, 02 Agustus 2022 07:15
Kunjungan jajaran DPW BKPRMI Sulsel ke TPA Bugis di Lingkungan Tamaranpu, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Senin (2/8/2022).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAROS - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengunjungi Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Bugis di Lingkungan Tamaranpu, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, untuk menyalurkan insentif guru mengaji, Senin (1/8/2022).

 

Kunjungan ini merupakan agenda penyaluran terakhir dari 4.000 penerima insentif guru mengaji hibah Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dan diberikan kepada seorang guru mengaji difabel, Muhammad Amin.

Gubernur Sulsel telah menyerahkan bantuan intensif guru mengaji 2022 sebesar Rp5 miliar bagi 4.000 guru mengaji di 24 kabupaten/kota se-Sulsel melalui BKPRMI Sulsel. Angka ini lebih besar dari tahun lalu.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan 10 Ton Beras untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

"Bantuan Insentif ini diharapkan dapat menambah semangat para guru mengaji untuk mengajarkan anak-anak mengenal dan mencintai Al-Qur’an. Diberikan secara tepat dan kepada yang telah mengabdi mengajar secara mandiri, termasuk guru mengaji kita yang difabel,” kata Sudirman.

 

Lokasi TPA Bugis yang berjarak lima kilometer dari Kota Maros yang merupakan tempat Muhammad Amin mengabdi. Pria kelahiran Maros 57 tahun lalu, karena keterbatasan fisik, tidak bisa bergabung dengan para penerima insentif guru mengaji lainnya sehingga penyerahan dilakukan dengan mengunjungi tempat mengajarnya.

Ketua DPW BKPRMI Sulsel, Amiruddin, Sekretaris Umum DPW, Anwar Cece, kru media Center BKPRMI Sulsel, dan Direktur Daerah Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-Kanak Al-Qur'an (LPPTKA) BKPRMI Maros, Aisyah Husain, menyambangi langsung langsung TPA Bugis. TPA ini juga sekaligus kediaman Ustaz Amin, sapaan Muhammad Amin.

Baca Juga : Daftar Korban Meninggal Dunia Banjir dan Tanah Longsor di Luwu

Ustaz Amin menceritakan perihal awal kecelakaan yang di alaminya sehingga menjadi cacat.

"Waktu usia saya 12 tahun saya jatuh dari pohon yang ketinggiannya 8 meter. Sejak kejadian itu kehilangan fungsi kaki untuk berjalan (lumpuh). Sebagai rasa syukur dapat selamat dari kematian akibat peristiwa tersebut, maka orang tua sarankan untuk berbuat kebaikan, salah satunya menjadi guru mengaji," kata Ustaz Amin di atas kursi roda yang diberikan BKPRMI.

Ustaz Amin juga mengungkapkan rasa syukurnya didatangi langsung pengurus BKPRMI.

Baca Juga : Helikopter Pembawa Bantuan Berhasil Mendarat di Latimojong Luwu, 8 Warga Ikut Dievakuasi

"Saya ucapkan terima kasih kepada pengurus BKPRMI Sulsel dan Kabupaten Maros yang datang ke rumah saya yang sederhana ini dan juga tempat mengajar Al- Qur’an. Juga saya ucapkan kepada Bapak Gubernur yang memberikan insentif guru mengaji. Mudah-mudahan Bapak Gubernur dan keluarga sehat selalu. Semoga apa yang diberikan Pak Gubernur berkah," tuturnya.

Sekretaris Umum DPW BKPRMI Sulsel, Anwar Cece, mengapresiasi semangat Ustaz Amin untuk mengabdi menjadi guru mengaji yang dengan keterbatasannya tetap semangat mengajar anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya selama 44 tahun.