Kamis, 28 Juli 2022 22:25
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Startup Hunt 7 Mega Ecosystem of KALLA Group telah memasuki seri ketiga. Kali ini workshop tersebut mengusung tema "Kolaborasi Ekosistem Transportasi & Logistik Aktif Bersama Maju Bersama" yang kembali digelar di Bikin-Bikin Creative Hub NIPAH Park, Kamis (28/7/2022).

 

CEO Kalla Transport & Logistics, Andi Muhammad Gunawan, mengatakan, startup menjadi bagian penting dalam pengembangan bisnis saat ini. Tiga hal yang dibutuhkan pelaku startup ialah diferensiasi produk baru, membuka area baru dan tentunya memiliki database customer yang kuat.

"Pada Kalla Transport & Logsitcis, ada banyak bagian yang dapat kita kolaborasikan. Di logistik laut, saat ini kita punya kapal RoRo dan tugboat. Kita memang kuatnya di sini dengan layanan integrated logistics," ungkapnya.

Baca Juga : Tindak Lanjut MoU, KALLA dan Pemkot Makassar Bahas Konsep Desain Revitalisasi Taman Hasanuddin

Hampir seluruh brand kendaraan roda empat yang dikirim dari Jakarta ke Sulawesi dan Kalimantan didistribusikan oleh Kalla Transport & Logistics.

 

Pada storage logistic, customer juga tak perlu memikirkan stock yard karena pada layanan Kalla Transport & Logistics juga sudah tersedia. Selain itu, ada pula fasilitas warehouse hingga cold storage.

Kemudian, pada land losgitic, layanan yang tersedia, mulai dari car carrier, towing, self drive hingga racking container. Selain itu, ada pula layanan trucking hingga travel logistic.

Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat

"Kalau melihat City of Kalla Transport & Logistics memang ramai banget. Pada bisnis transport, ada fleet rent, retail rent, fleet management system dan used car. Khusus rental, kita memang lebih banyak ke model B2C sampai 80%," sebut Gunawan.

Chief Strategy & Technology Officer Kalla Group, Achmad Soegiarto, mengatakan, ekosistem transportasi dan logistik memang sangat menarik untuk dilirik. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah budaya digital pada bisnis tersebut ternyata masih minim.

"Berdasarkan riset yang kami dapatkan ialah sebesar 38% tantangan bisnis transportasi dan logistik masih terkendala modal untuk beralih ke digital. Logistik ini memang merupakan peluang dan tantangan. Yang kita pikirkan adalah jangan sampai platform-nya yang bikin orang dari luar lagi. Jadi, kita harus cepat," ungkap Achmad Soegiarto.

Baca Juga : Kalla Transport & Logistic Mulai Terapkan EV Ecosystem, Bentuk Komitmen Mendukung Transisi Energi Yang Lebih Bersih

Pada workshop series ini, KALLA juga menghadirkan salah satu local hero startup, Founder Helper Indonesia, Abdur Razak A. Ia menjelaskan, Helper Indonesia memiliki konsep bisnis mempertemukan orang yang membutuhkan bantuan dan orang yang siap membantu. Profil mitranya berbagai macam, dari mahasiswa hingga pekerja yang memiliki jadwal shifting di kantornya.

Beragam orderan yang diperoleh Helper Indonesia, mulai dari pengiriman barang, membantu packaging hingga belanja.

"Orderan yang kami terima mencapai 150 per hari. Saat ini kita memang fokus pada model B2C, tetapi kita juga mulai merancang model B2B pada bisnis logistik," ungkap Razak.

Baca Juga : Jelang Usia 72 Tahun, KALLA Bangun Indonesia Lebih Baik, Lebih Hijau, dan Berkelanjutan

Adapun deretan narasumber lainnya ialah Imam Sedayu selaku COO SiCepat, Dika Maheswara selaku CEO Maheswara, Anthony Amni selaku Head of Territory AWS Indonesia hingga Yuswo Hadi selaku Managing Partner Inventure.

Mereka pun telah membagikan berbagai peluang bisnis yang bisa dilirik pada sektor transportasi dan logistik.

Penulis : Lisa Emilda