Kamis, 28 Juli 2022 19:26
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman membuka Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia di Hotel Claro, Makassar, Kamis 28 Juli 2022.

 

Dalam kegiatan itu turut hadir Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, bapak Amir Uskara; Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman membuka kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Kegiatan akan berlangsung hingga tanggal 31 Juli 2022.

“Alhamdulillah, merasa senang Kota Makassar, Sulsel menjadi tuan rumah pada acara Fesyar yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga : Nakes Sulsel Rela Jalan Kaki untuk Layani Korban Banjir dan Longsor di Titik Terisolir Latimojong

Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk muslim besar. Olehnya itu kata Gubernur, diharapkan ini menjadi peluang kedepan menuju pemulihan ekonomi. Ia pun mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulawesi Selatan.

 

Pemprov Sulsel terus mendorong investasi dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah termasuk investasi terkait produk- produk unggulan di Sulsel,” bebernya.

Dirinya berharap, ini akan memberikan dampak untuk pengembangan ekonomi syariah. Sulawesi Selatan memiliki potensi dan peluang yang besar untuk mengembangkan ekonomi syariah.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan 10 Ton Beras untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

“Pengembangan Sulawesi Selatan menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah sangat mungkin untuk dilakukan, termasuk dengan menjadikan Sulsel sebagai pangsa pasar untuk produk halal, apalagi didukung mayoritas penduduk beragama Islam," sebutnya.

Salah satu potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulawesi Selatan sebut Sudirman terletak pada sektor pariwisata utamanya melalui wisata halal.

"Potensi pengembangan ekonomi syariah juga bisa dilihat pada industri perhotelan dan restoran, termasuk melalui sertifikasi halal untuk memberikan jaminan produk dan kepuasan pelanggan,” jelasnya.

Baca Juga : Daftar Korban Meninggal Dunia Banjir dan Tanah Longsor di Luwu

Melalui kegiatan ini, kata Andi Sudirman, akan melahirkan inovasi dan akseslerasi program-program pemberdayaan yang berbasis masyarakat maju sebagai pusat ekonomi syariah di Kawasan Indonesia Timur.

“Untuk mewujudkan (pengembangan ekonomi syariah), diperlukan sinergitas dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Forkopimda, dan unsur terkait lainnya, baik dan edukasi dan pelaksanaan ekonomi syariah. Semoga ini akan menjadi peluang untuk bangkit dari pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman menyebut kunci dari ekonomi nasional adalah menjaga stabilitas untuk pertumbuhan yang berkesinambungan dan inklusif. Hal ini dilakukan melalui strategi sinergi antar otoritas, pelaku usaha, masyarakat, dengan melibatkan ekonomi syariah.

Baca Juga : Helikopter Pembawa Bantuan Berhasil Mendarat di Latimojong Luwu, 8 Warga Ikut Dievakuasi

“Fesyar KTI merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Road to ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival ) yang ke-9. Rangkaian kegiatan terdiri dari Sharia Economic Forum dan Sharia Fair untuk mendukung peningkatan kapasitas dan kapabilitas UMKM syariah melalui showcasing, business matching dan coaching,” ujarnya.

Kepala Perwakilan BI di Sulsel, Causa Iman Karana mengatakan pada FESyar 2022 di Makassar ini pihaknya memfasilitasi dan mendorong UMKM di wilayah kerja Kawasan Timur Indonesia (KTI). Event serupa juga akan terlaksana di beberapa provinsi. Sulsel mendapat kesempatan pertama event Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia tersebut.

“Ada 500 UMKM terverifikasi halal gratis di FESyar ini. Ini semua untuk mendorong perkembangan Ekonomi di Kawasan Timur Indonesia. Sulsel dapat giliran pertama pelaksana alhamdulilah antusiasme sangat tinggi. Kegiatan ini ada beberapa yang sudah kami lakukan lebih dulu namanya road to FESyar,” ucap Causa Iman Karana.

Baca Juga : Banjir Wajo, Pejabat Gubernur Sulsel Pastikan Bantuan Cepat Terdistribusi Sampai ke Wilayah yang Sulit di Jangkau

“Pencapaian ada Business Matching Antara UMKM berbasis syariah ini. Kemudian kita lakukan digitalisasi pesantren, dan kotak infak di Masjid akan kami gunakan QRIS, sudah ada 5000 Masjid di seluruh KTI,” tambahnya.

BERITA TERKAIT