Selasa, 26 Juli 2022 09:20
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Badan Kepegawaian Negara (BKN) buka suara terkait jumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang bakal turun drastis. Faktor utamanya karena ada moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Selain itu, diiringi PNS yang memasuki masa pensiun.

 

"Jumlah turun karena memang ada moratorium penerimaan dan pensiun," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama BKN, Satya Pratama, Senin (25/7/2022).

Pada 2022 ini, misalnya, pemerintah fokus menyelenggarakan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Alokasi terbesar di daerah untuk guru.

Baca Juga : Kemenpan-RB Minta BKN Kaji Potensi Tingkat Kelulusan soal Passing Grade PPPK

Sementara, rencananya lowongan CPNS dibuka terbatas hanya untuk sekolah kedinasan. Satya pun mengakui bahwa akan ada lebih banyak lowongan PPPK daripada PNS. "Yang banyak akan PPPK," tuturnya.

 

Satya pun memaparkan data statistik jumlah PNS di Indonesia. Data BKN mencatat total PNS Indonesia per 15 Juli 2022 sebanyak 3.992.766 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 963.171 PNS berada di instansi pusat. Sementara, 3.029.595 lainnya berada di instansi daerah.

Baca Juga : Pendataan Tenaga Non-ASN untuk Diangkat PNS Tanpa Tes? Ini Penjelasan BKN

Dari total jumlah itu pula, terdapat 1.476.137 PNS yang berusia 51-60 tahun. Lalu, PNS berusia 41-60 tahun sebesar 1.245.421 orang.

Sementara, rentang usia 18-40 tahun sebesar 1.234.328. Artinya, rentang usai PNS 41-60 tahun menjadi mayoritas saat ini.

Prediksi jumlah PNS akan berkurang drastis awalnya disampaikan oleh pelaksana tuiugas Ketua BKN, Bima Haria Wibisana.

Baca Juga : Mundur karena Gaji Kecil, Sanksi Berat Kini Menanti Ratusan CPNS

PNS nantinya, kata dia, hanya akan diisi oleh pejabat pembuat kebijakan. Sementara, PPPK akan diisi untuk fokus pada pelayanan publik di setiap instansi pemerintah.

Komposisi seperti ini diklaim sudah diterapkan di banyak negara. Secara internasional, pembagian itu menggunakan terminologi civil servant (PNS) dan government worker (PPPK).

"Di Amerika itu, police, social workers, teachers, health workers itu PPPK. Di Australia dan New Zealand malah semuanya PPPK," ungkap Bima.

Baca Juga : Rugikan Negara, Ratusan CPNS yang Sudah Lulus Seleksi Malah Pilih Mundur

Sumber: CNN Indonesia