RAKYATKU.COM, JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk., Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd China, dan produsen mobil dunia Ford Motor Co menandatangani nota kerja sama yang tidak mengikat dalam kerja sama tiga pihak di Indonesia untuk memproses bijih nikel yang ditambang PT Vale di Blok Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Kerja sama ini mengacu pada kerangka perjanjian yang telah disepakati antara PT Vale dan Huayou pada 27 April 2022, terkait pengembangan fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Blok Pomalaa.
Total kapasitas produksi hingga mencapai 120.000 metrik ton kandungan nikel per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
CEO dan Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy, mengaku senang Ford turut dalam kemitraan untuk Proyek HPAL di Blok Pomalaa. Proyek ini semakin menegaskan bahwa keberadaan Indonesia dalam industri mobil listrik dunia begitu penting, hal itu ditopang dengan dukungan masyarakat dan sumber daya alam yang tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi dengan tetap mengedepankan praktik pertambangan berkelanjutan.
"Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia pada proyek ini. Kami berharap dapat terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan nilai dan peluang jangka panjang berkelanjutan terutama bagi masyarakat dimana perseroan beroperasi,” kata Febriany, Kamis (21/7/2022).
Wakil Presiden Eksekutif Base Metals Vale selaku Komisaris Utama PT Vale, Deshnee Naidoo, mengatakan PT Vale memiliki rekam jejak operasi selama beberapa dekade di Indonesia dalam memproduksi nikel secara aman dan berkelanjutan.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra lain yang sejalan dalam senantiasa mengedepankan aspek keberlanjutan pada generasi baru proyek pengembangan yang didesain untuk memberikan dampak minimal terhadap lingkungan serta bermanfaat bagi sosial ekonomi lokal dan nasional di masa depan,” kata Deshnee.
Wakil Presiden Ford Model e, EV Industrialization, Lisa Drake, mengatakan kerja sama tiga pihak ini merupakan cara kreatif untuk memastikan kebutuhan nikel Ford dan jutaan pelanggan kendaraan listrik Ford bisa terpenuhi. "Hal ini juga selaras dengan apa yang ingin dicapai Ford dalam setiap prosesnya, yakni senantiasa berkomitmen menjaga lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) saat ini dan di masa depan," tuturnya.
Executive Vice Chairman Huayou, George Q. Fang, berujar sebagai salah satu penghasil material baterai Li-ion dunia terdepan, Huayou telah melakukan upaya-upaya yang konsisten dalam menjalankan keseluruhan cakupan industri dari nikel dan kobalt untuk menjadi material baterai katoda dengan emisi karbon sangat rendah.
Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero
"Kemitraan bersama Ford dan PT Vale ini tidak hanya akan menjamin suplai yang stabil dan berkelanjutan untuk pelanggan, namun juga akan membawa dampak positif pada perkembangan industri EV dan ekonomi Indonesia," ucap George.
Penyelesaian pembangunan fasilitas HPAL dan mulai beroperasi ditargetkan terwujud pada 2025, bergantung pada negosiasi dan pelaksanaan kesepakatan definitif.