Jumat, 22 Juli 2022 10:47
Ilustrasi
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, PAREPARE -- PT LIB berharap jika Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) lolos verifikasi, seluruh pihak yang terlibat dalam pertandingan Liga 1 untuk menyelesaikan vaksin booster. Terutama para pemain dan juga penonton.

 

"Jadi usia 18 tahun minimal sudah vaksin kedua plus vaksin booster sebagai syarat untuk bisa masuk menonton di stadion," ungkap Tim Inspeksi PT LIB, Somad, Jumat (22/7/2022).

Somad menjelaskan, syarat untuk booster ini berlaku untuk semua yang terlibat dalam pertandingan, termasuk penonton, pemain, dan juga media.

Baca Juga : Liga 1 Musim Akan Bergulir, Astra Motor Kembali jadi Sponsor Tunggal PSM Makassar

"Penonton, teman-teman media juga pemain pun seluruh stakeholder akan masuk ke stadion semua wajib vaksin sampai booster," paparnya.

 

Football Event Manajer PT LIB ini menguraikan, dari Kemenkes maupun Menpora sudah menegaskan pelaksanaan kompetisi 2022/2023 seluruhnya sudah wajib vaksin booster.

Dia memastikan pertandingan akan ditayangkan sehingga bagi yang berhalangan menonton ke stadion, bisa menyaksikan di televisi.

Baca Juga : Bakal Banyak Gunakan Pemain Muda Musim Depan, Ini Target PSM Kedepannya

"Seluruh pertandingan kompetisi BRI Liga 1 ini kan semua 360 pertandingan," bebernya.

Pihaknya juga berpesan agar yang hadir adalah mereka yang memiliki tiket resmi. Jika tidak, maka sebaiknya menonton dari rumah.

"Kalau misalkan tidak memiliki tiket harapannya nonton di rumah saja," paparnya.

Baca Juga : PT Vale dan PSM Makassar Kolaborasi Tingkatkan Pengembangan Ekraf di Lutim

Kepastian lolos tidaknya Stadion GBH sebagai home base PSM Makassar musim 2022/2023 akan ditentukan setelah PT LIB menindaklanjuti laporan faktual persiapan dan sarana serta prasaran Stadion berkapasitas 20 ribu penonton tersebut.

"Jadi saya akan laporkan dulu kondisi faktual yang saya lihat dan akan dilaporkan ke direksi dan deputi, diberikan atau tidak keputusannya nanti kota akan bersurat di hari ini untuk diberikan keputusan layak dengan catatan atau tidak layak," tutupnya.

Penulis : Hasrul Nawir