RAKYATKU,COM - Parlemen Sri Lanka memilih politisi veteran, Ranil Wickremesinghe sebagai presiden yang baru pada Rabu (20/7/2022).
Dalam pemilihan yang dilakukan 225 parlemen, Ranil Wickremesinghe mendapatkan 134 suara sementara lawannya, Dullas Alahapperuma hanya mendapatkan 82 suara. Adapun kandidat ketiga, Anura Kumara Dissanayake hanya mendapatkan tiga suara.
Diketahui, Ranil Wickremesinghe sebelumnya pernah menduduki jabatan Perdana Menteri Sri Lanka sebanyak enam kali.
Baca Juga : OJK Nilai Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional Terjaga. Begini Arah kebijakan OJK 2024
Pada bulan Mei 2022, Ranil Wickremesinghe diangkat kembali menjadi Perdana Menteri setelah dicopot di tahun 2019, menggantikan Mahinda Rajapaksa yang mengundurkan diri saat memanasnya krisis ekonomi di negara tersebut.
Ranil Wickremesinghe lahir dari keluarga pengusaha dan politisi terkenal pada 24 Maret 1949. Ia pernah mengikuti pemilihan presiden sebanyak dua kali namun gagal.
Keluarganya dikenal memiliki usaha di bidang media. Ayahnya, Esmond Wickremesinghe merupakan seorang pengacara yang mengambil alih surat kabar Lake House Group.
Baca Juga : Presiden Resmi Luncurkan Bursa Karbon Indonesia
Ranil Wickremesinghe meraih gelar di Fakultas Hukum Universitas Ceylon yang saat ini menjadi Universitas Colombo.
Ranil Wickremesinghe kemudian mengambil sumpah sebagai advokat pada tahun 1972.
Adapun karir politiknya dimulai saat Ranil Wickremesinghe bergabung dengan Partai Persatuan Nasional (UNP) di tahun 1970-an. Tahun 1977, Ranil Wickremesinghe masuk ke parlemen Sri Lanka saat memenangkan pemilihan parlemen.
Baca Juga : Presiden Jokowi Kunjungi Kawasan Wisata Solo Safari
Wickremesinghe kemudian diangkat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri di pemerintahan baru, Presiden Junius Jayewardene.
Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1977, ia dipromosikan sebagai Menteri Urusan Pemuda dan Ketenagakerjaan saat usianya masih berusia 29 tahun.
Ranil Wickremesinghe menjabat sebagai Perdana Menteri di tahun 1993 setelah presiden Ranasinghe Premadasa meninggal dunia dalam insiden pembunuhan, dan Perdana Menteri DB Wijetunga diangkat sebagai presiden.
Dalam jabatan tersebut, Ranil Wickremesinghe mendapatkan berbagai apresiasi karena dinilai mampu mendorong perekonomian Sri Lanka melalui transformasi ekonomi yang mengesankan.
Baca Juga : Mentan SYL Siap Laksanakan Perintah Presiden, Tanam Kedelai dan Perbesar Produksi Hortikultura
Selesai menjabat Perdana Menteri di tahun 1994, Ranil Wickremesinghe kemudian menjadi pemimpin UNP setelah pembunuhan menyapu bersih beberapa anggota partai yang lebih senior.
Pada tahun 2001, Ranil Wickremesinghe berhasil memimpin partainya mendapat 109 kursi dalam pemilihan umum parlemen dan dilantik menjadi Perdana Menteri ke-17.
Tahun 2004, Ranil Wickremesinghe kehilangan jabatan pemerintahannya. Namun, pada tahun 2015, Wickremesinghe kembali dilantik oleh Presiden Maithripala Sirisena sebagai Perdana Menteri.
Baca Juga : Presiden Jokowi Resmi Luncurkan Program Kelapa Genjah 1 Juta Batang
Pada tahun 2018, Ranil Wickremesinghe kembali dicopot dari jabatannya setelah Sirisena menunjuk Mahinda Rajapaksa menjadi Perdana Menteri. Namun, Wickremesinghe menolak dan berdasarkan putusan Mahkamah Agung dan Pengadilan Banding, Rajapaksa akhirnya mundur dari posisinya sebagai perdana menteri. Ranil Wickremesinghe pun kembali diangkat menjadi Perdana Menteri di tahun tersebut.
Jabatannya tersebut bertahan hingga 21 November 2019 dan kembali digantikan oleh Mahinda Rajapaksa.
Pada Mei 2022, Sri Lanka mengalami default dan menghadapi hiperinflasi yang membuat Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri dari posisinya sebagai Perdana Menteri akibat protes keras dari masyarakat Sri Lanka.
Gotabaya Rajapaksa kemudian menunjuk Ranil Wickremesinghe menjadi perdana menteri.
Permasalahan di Sri Lanka pun kian memanas.
Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden, lalu kemudian Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai presiden sementara pada 15 Juli lalu.
Ranil Wickremesinghe akhirnya terpilih sebagai Presiden Sri Lanka ke-9 dalam pemungutan suara rahasia yang diselenggarakan pada 20 Juli 2022. Masa jabatannya akan berakhir pada November 2024 mendatang.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Ranil Wickremesinghe adalah seorang politisi yang cerdik dan pembuat kesepakatan yang cerdas.
Sumber: Suara.com