Sabtu, 02 Juli 2022 09:12
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Juni 2022 mencapai 4,35 persen secara tahunan atau 0,61 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.

 

Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan inflasi pada Juni 2022 yang mencapai 4,35 persen secara tahunan merupakan inflasi yang tertinggi sejak Juni 2017 yang saat itu sebesar 4,37 persen.

Inflasi pada Juni 2022, terjadi di 85 dari 90 kota yang disurvei BPS. Sedangkan lima kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli yakni 2,72 persen dan terendah terjadi di Pontianak 0,07 persen.

Baca Juga : Sektor Pertanian Menjanjikan, NTP Meningkat di 26 Provinsi

"Kalau dilihat dari penyumbang inflasinya di bulan Juni 2022 berasal dari komoditas cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan telur ayam ras," jelas Margo Yuwono dalam konferensi pers daring, Jumat (1/7/2022).

 

Sementara, jika dilihat dari kelompok pengeluaran, makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar yakni 8,26 persen secara tahunan. Disusul kemudian pakaian dan alas kaki 1,38 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,14 persen.

Margo menilai rencana pemerintah yang akan menaikkan tarif listrik akan berpotensi memicu inflasi pada Juli 2022. Kendati, ia tidak menjelaskan perkiraan besaran inflasi pada bulan depan.

Baca Juga : 2022, Ekonomi Sulsel Tumbuh 5,09 Persen

"Besarnya inflasi pada Juli mendatang akan kita lihat rilis bulan depan," tambahnya.

Ia menjelaskan kenaikan harga sejumlah komoditas impor di tingkat global belum berdampak secara signifikan terhadap informasi di dalam negeri. Ini terlihat dari komoditas tepung terigu, gula pasir, dan tempe yang memiliki andil kurang dari 0,5 persen terhadap inflasi secara tahunan. (*)