Senin, 13 Juni 2022 21:02
Pertemuan DPRD Kota Parepare dan PAM Tirta Karajae dengan warga RW 6/RT 1 Jillange, Lumpue, yang difasilitasi Komisi III DPRD Parepare, Senin (13/6/2022).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pengoptimalan pelayanan air bersih di wilayah yang kesulitan air bersih menjadi salah satu prioritas Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Tirta Karajae Kota Parepare.

 

Salah satunya di wilayah Jillange, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare, yang selama ini mengandalkan program Pansimas.

Hal itu terungkap dalam pertemuan dengan warga RW 6/RT 1 Jillange, Lumpue, yang difasilitasi Komisi III DPRD Parepare, Senin (13/6/2022).

Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025

Manajemen PAM Tirta Karajae memberikan opsi solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan pelayanan air bersih bagi warga setempat.

 

Opsi jangka pendek adalah pemenuhan air bersih lima tangki sehari bagi masyarakat setempat, sementara solusi jangka panjang adalah pengusulan hibah.

Wakil Ketua DPRD Parepare, Rahmat Sjamsu Alam, yang hadir dalam pertemuan itu siap mengawal opsi solusi bagi masyarakat sampai terealisasi. "Saya akan mengawal usulan ini sampai teralisasi," katanya.

Baca Juga : Kaharuddin Kadir Tegaskan Komitmen Jaga Independensi DPRD Parepare

Direktur PAM Tirta Karajae Parepare, Andi Firdaus Djollong, bersama jajaran, Anggota Komisi III DPRD Parepare, Kamaluddin Kadir, Anggota Komisi I DPRD Parepare yang berasal dari Dapil Bacukiki/Bacukiki Barat, Muh. Yusuf Lapanna, Camat Bacukiki Barat, Fitriany, Lurah Lumpue, dan Polsek Bacukiki, sebelumnya sudah mengunjungi fasilitas Pamsimas, yaitu platform Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Pedesaan Berbasis Masyarakat di wilayah ini.

Saat itu, Firdaus menawarkan solusi penanganan jangka pendek dan jangka panjang termasuk pengelolaan Pamsimal oleh PAM Tirta Karajae jika diizinkan.

"Solusi jangka pendek adalah mengirim mobil tangki PAM Tirta Karajae untuk menyuplai air bersih kepada warga setempat yang dijadwalkan setiap pukul 08.00 pagi. Solusi jangka pendek kedua melakukan perbaikan pompa yang mengalami kerusakan, tetapi terkendala karena biaya yang cukup besar," ungkap Firdaus.

Baca Juga : Pimpinan DPRD Parepare Resmi Dilantik, Kaharuddin Kadir Hatrick Duduki Kursi Ketua

Untuk solusi jangka panjang, Firdaus menawarkan agar pengelolaan Pamsimas di wilayah itu dikendalikan oleh PAM Tirta Karajae jika diberi izin dan dibolehkan.

"Solusi lainnya mengajak masyarakat setempat untuk melakukan sambungan baru sehingga air yang dinikmati langsung berasal dari Reservoir Ladoma. Reservoir Ladoma ini sudah dipastikan kebersihannya dan sangat layak dipakai untuk kehidupan sehari-hari," paparnya.

Firdaus mengungkapkan ada juga solusi melalui program pemerintah pusat, yaitu hibah air minum yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Ini seharusnya PAM Tirta Karajae bisa mengakses, tetapi terkendala anggaran yang belum mencukupi. (*)

Penulis : Hasrul Nawir