Senin, 20 Juni 2022 14:39
Editor : Redaksi

BANTAENG -- Bupati Bantaeng, Ilham Azikin menerima bantuan keuangan dari Pemprov Sulsel, Senin, 20 Juni 2022. Bantuan senilai Rp7 miliar itu diserahkan langsung oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di Kantor Gubernur Sulsel.

 

Informasi yang dihimpun, bantuan senilai Rp7 miliar itu akan digunakan untuk mendukung pembangunan Cekdam Penanggulangan Banjir dan air baku Kasiping. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk program penanganan stunting.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bantaeng, Andi Sjafruddin Magau membenarkan adanya bantuan keuangan itu. Dia menyebut, bantuan itu diberikan atas dasar proposal dari pemerintah Kabupaten Bantaeng terkait upaya penanganan banjir jangka menengah.

Baca Juga : Ilham-Kanita Unggul Telak di Debat Pertama Pilkada Bantaeng

"Memang kita meminta bantuan keuangan dari Pemprov untuk mengaktifkan kembali Cekdam Kasiping di Borongganjeng," jelas dia.

 

Dia menambahkan, setelah bantuan keuangan ini kucur, pembangunan Cekdam ini akan segera dimulai. Selain untuk pengendali banjir, Cekdam ini juga akan berfungsi sebagai penyedia air baku untuk PDAM. "Tidak jauh dari Cekdam ini, ada PDAM. Kita akan gunakan sistem pompanisasi untuk mendukung ketersediaan air baku," jelas dia.

Dia menambahkan, pada dasarnya, Cekdam ini akan menjadi salah satu fasilitas pengendali banjir di Bantaeng. Meski demikian, bukan berarti Cekdam ini bisa mengendalikan banjir hingga 100 persen.

Baca Juga : Ilham Azikin Paparkan Program Kuliah Gratis ke Gen Z Bantaeng

"Potensi banjir tetap masih ada. Tetapi, keberadaan Cekdam ini setidaknya bisa meminimalisir banjir di kawasan perkotaan," jelas dia.

Sekedar diketahui, Cekdam Kasiping sebenarnya sudah ada sejak 15 tahun yang lalu. Cekdam ini rusak akibat terjangan banjir kala itu dan belum diperbaiki hingga saat ini.

Cekdam ini diketahui bisa mengendalikan banjir di kawasan Cabodo, Be'lang, Sasayya dan Terminal. Pembangunan kembali Cekdam Kasiping ini akan menjadi salah satu upaya penanganan banjir jangka menengah.