Sabtu, 11 Juni 2022 21:40
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, KARAWANG - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar tanam perdana komoditas jagung di Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan rangkaian pengembangan wilayah khusus di Provinsi Jawa Barat Tahun anggaran 2022.

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa pemerintah mendorong masyarakat agar melakukan penanaman secara terpadu, baik pada saat pengambilan bibit maupun penjualan hasil panen.

"Saya mau bilang pertanian itu hebat, Bapak. Kalau kita mau memperbaiki ekonomi keluarga, mau membangkitkan semangat rakyat jawabanya ya pertanian, Bapak," ujar SYL, Sabtu, (11/6/2022).

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

SYL mengatakan, dari 200 hektare yang direncanakan, penanaman jagung di wilayah khusus Karawang ini diharapkan bisa meluas jadi 1000 hektare. Apalagi Karawang merupakan Kabupaten subur yang memiliki kecukupan air relatif banyak.

 

Terkait modal, kata SYL, masyarakat bisa mengakses permodalannya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang memiliki bunga rendah. Layanan ini bisa diakses petani dan masyarakat pada umumnya yang serius dalam mengembangkan usaha tani.

"Jagung itu menjanjikan, Bapak. Satu hektare itu hasilnya Rp 14 juta. Karena satu hektare jagung menghasilkan 6 ton. 6 ton dikali Rp5.000 itu 60 juta, berapa ongkosnya ini mulai dari bibit, pupuk, obat-obatan tidak lebih dari 8 juta. Tapi jangan juga kira menunggu bantuan. Uang pemerintah sedikit. Uang pembiayaan pakai KUR saja," katanya.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

SYL menambahkan, pertanian selama ini adalah sektor yang memiliki banyak keuntungan. Termasuk menjadi sektor penyumbang utama dalam menumbukan ekonomi nasional yang sempat terperosok akibat pandemi COVID-19-19 melanda dunia.

"Selama covid yang menyumbang republik ini sehingga inflasi tidak naik termasuk didunia paling baik karena pertanian sebagai bantalannya, Pak. Pertanian yang naik 16,42. Ekspor pertanian naik 38 persen dan menyumbang di atas 2000 triliun," ujarnya.