Kamis, 09 Juni 2022 11:48
(Foto: Yayasan Hadji Kalla)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, GOWA - Yayasan Hadji Kalla (YHK) bekerja sama Balai Penelitian Buah (Balitbu) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan teknis budi daya alpukat, 6-8 Juni 2022, di Desa Tonasa, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Program ini bernama Pemberdayaan Ekonomi Rakyat–Alpukat.

 

YHK mendatangkan langsung tenaga ahli peneliti dari Balai Penelitian Buah Kementan, Muhammad Ikhsan. Dalam agenda tiga hari pelaksanaan pelatihan, para petani diajarkan cara-cara pemupukan yang baik, pemangkasan, hingga proses pengendalian hama yang bisa saja menyerang tanaman alpukat.

Program ini telah dijalankan sejak tahun lalu. Sebelumnya, Kelompok Tani Parangta’juru Desa Tonasa yang dipilih YHK untuk menjadi mitra. YHK membagikan 1.000 bibit pohon alpukat varietas unggul untuk kelompok tani. Pelatihan kali ini adalah lanjutan dari program tersebut.

Baca Juga : Perkuat Komitmen Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncurkan PFI Chapter Makassar

"Lewat pelatihan ini, kita harapkan para petani yang sebelumnya telah kita bantu dengan bibit alpukat unggul, bisa menambah wawasannya terkait perawatan tanaman alpukat. Kita mendatangkan ahlinya langsung dari Solok, Sumatera Barat, agar mereka bisa belajar dan praktik langsung," jelas Heryanto, Program Officer Bidang Ekonomi Sosial YHK, Kamis (9/6/2022).

 

Heryanto menjelaskan, program ini bersifat pemberdayaan dan jangka panjang. Para petani tidak hanya diberikan bibit secara cuma-cuma. Namun, diberikan tanggung jawab untuk bisa menghasilkan bibit serupa yang juga unggul agar bisa kembali digunakan oleh YHK menjalankan program yang sama di lokasi lain.

"Karena itulah kita melakukan perjanjian kerjasama dengan Kelompok Tani Parangta’juru, agar semuanya merasa punya tanggung jawab dan amanah dalam menjalankan program ini. Makanya kita akan tetap melakukan pendampingan hingga beberapa tahun ke depan," ungkapnya.

Baca Juga : Tindak Lanjut MoU, KALLA dan Pemkot Makassar Bahas Konsep Desain Revitalisasi Taman Hasanuddin

Sementara itu, Jufri selaku Ketua Kelompok Tani Parangta’juru mengungkapkan, kelompoknya sangat bersemangat untuk menjalankan program yang diamanahkan YHK. Ia berharap bahwa dalam waktu dua tahun ke depan program ini bisa segera menuai hasil positif.

"Kita juga senang hari ini ada pelatihan lagi yang difasilitasi oleh tim Yayasan Hadji Kalla. Teman-teman semangat untuk belajar, apalagi kita lihat sudah banyak tanaman alpukat yang kita tanam sejak tahun lalu bisa tumbuh dengan baik," ujar Jufri.

Dalam prosesnya, Kelompok Tani Parangta’juru juga tengah menunggu penerbitan sertifikat penangkar resmi dari Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan Pertanian (UPT BPP)
Gowa. Hal ini akan menjadikan Kelompok Tani Parangta’juru sebagai penangkar alpukat resmi dan satu-satunya di Sulawesi yang diakui Kementan.

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Berikan Bantuan Perangkat Sound System Untuk Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar, Turut Dihadiri Jusuf Kalla

Dalam beberapa tahun mendatang, program ini menjadi mercusuar baru dalam dunia pertanian di wilayah Indonesia timur dan Desa Tonasa akan menjadi pusat pembibitan alpukat unggul di Sulawesi Selatan. (*)

Penulis : Lisa Emilda