RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Melahirkan anak yang unggul dan berprestasi menjadi impian setiap orangtua. Tetapi tidak dipungkiri sering ditemukan anak-anak yang dalam proses belajar tidak fokus dan lebih suka bermain.
Yayasan Amanah Inayah yang berdiri sejak awal tahun 2014 yang terletak di kompleks Alaudin Bisnis Centre,Jalan Sultan Alauddin No.78 merupakan yayasan yang peduli dengan tumbuh kembang dan mental anak.
Founder Yayasan Amanah Inayah dr Yusuf Bachmid SpM bersama dua orang sahabatnya yang juga teman seprofesi yaitu , dr. A. Taqwa SpAn dan dr. Iqbal SpS menemukan metode dan stimulus yang dapat membuat anak-anak dan orang dewasa bisa lebih fokus dalam belajar, daya ingat yang tajam dengan memberi sugesti yang positif.
Metode ini awalnya diciptakan berdasarkan pengalaman pribadi, dr Yusuf Bachmid yang memiliki tiga orang anak yang aktif menggunakan internet, yang menurutnya jika ketiga anaknya hanya menghabiskan waktunya sehari didepan komputer atau laptop dengan internet tidak akan mendidik anaknya menjadi lebih baik, bahkan bisa membuat anak-anak menjadi malas dan tidak suka belajar bahkan akan membentuk karakter yang kurang baik. Akhirnya iya menemukan sistem dan metode ini.
Quantum Brain Stimulation (QBS) merupakan metode belajar dengan mengaktifkan otak tengah. Dengan metode QBS anak-anak diajarkan cara belajar yang menyenangkan yang menurut orang tua kurang fokus pada pelajaran, lebih suka bermain HP.
Ketua yayasan Amanah Inayah, Mutmainnah Bachmid juga mengatakan ketika anak-anak mengikuti QBS mereka akan dibuat suka belajar, tidak lagi merasa bosan dan akan fokus, sehingga ketika belajar, pelajaran akan mudah diserap dan diterima dengan baik.
Tidak hanya QBS, Mutmainnah menjelaskan yayasan Amanah Inayah juga membuka kelas Quantum Flash Reading (QFR)yang mana program ini melatih peserta yang mau membaca cepat, menghafal atau yang daya ingatnya mulai lemah, biasanya pesertanya adalah anak SMA,kuliah, bahkan para pekerja.
Cara kerja QBS dan QFR yaitu melakukan terapi untuk melatih emosi,daya ingat dan kesabaran,setelah menjalani terapi akan terlihat hasilnya, peserta akan lebih mudah menghafal dan sabar. Alumninya pun kini sudah mencapai 200 orang.
Seperti yang diungkapkan orang tua siswa Aisyah ,ibu siswa SMP ini mengalami masalah pada anaknya karena malas belajar, tidak fokus, tetapi setelah mengikuti terapi dan program QBS kini anaknya menjadi siswi yang berprestasi bahkan sekarang ia sudah bisa mengajar anak-anak SD yang ada di sekitar rumahnya.
Selanjutnya Mutmainnah menambahkan tidak hanya QBS dan QFR yayasan Amanah inayah juga memiliki sekolah inklusi, sekolah ini seperti sekolah dasar pada umumnya yang mengikuti standar kurikulum pemerintah, kelebihannya ,bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus (ABK) pelajaran dan kelasnya akan dipisah dengan anak-anak yang normal karena butuh penanganan yang berbeda. Seperti ABK setiap guru akan menangani maksimal tiga orang anak untuk yang normal satu guru untuk 10 orang anak , jadi guru akan fokus pada tumbuh kembang dan perubahan anak didiknya.
Yayasan Amanah Inayah juga dilengkapi dengan klinik kesehatan dimana setiap peserta yang mengikuti program QBS dan QFR akan mendapat terapi saraf, mental dan fisik,(SEFT).
"Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik terapi yang menggabungkan sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan metode tapping pada 18 titik kunci di sepanjang 12 jalur energi tubuh."
Yayasan Amanah Inayah siap membantu anak-anak yang tidak suka belajar tetapi lebih suka bermain, anak dengan kebutuhan khusus maupun orang dewasa yang masih ingin belajar tetapi daya ingatnya menurun.Datang dan kunjungi Yayasan Amanah Inayah jalan Sultan Alauddin no.78 , Kompleks Alaudin Bisnis Center Makassar.