RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Pemerintah Kabupaten Jeneponto resmi melaunching Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Antama Ballaki, bertempat di Desa Turatea Timur, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dukungan jajaran kementerian PUPR, PT. PLN, Universitas Bosowa serta DPRD Jeneponto, Kodim dan Pemerintah Kecamatan serta Desa/Kelurahan.
Ini memnunjukkan adanya sinergi dan kolaborasi yang baik, sehingga pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan baik sebagai salah satu upaya meringankan beban masyarakat.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
"Dan kita semua berharap agar hasil dari Program ini kiranya dapat dimanfaatkan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh penerima manfaat," urai Iksan Iskandar, Kamis (2/6/2022).
Dia menyebut, bahwa semoga program ini diharapkan pula akan mampu mengatasi masalah kesenjangan antar wilayah, termasuk upaya pengentasan kemiskinan dan ketersedian Infrastruktur rumah tinggal bagi warga dan tidak ada lagi kawasan kumuh.
Terpenuhinya kebutuhan Infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat merupakan elemen dasar dari terwujudnya fungsi-fungsi kemandirian. Maka kebutuhan dasar masyarakat akan dapat pula dipenuhi secara baik.
Baca Juga : Membumikan Semangat Cinta Qur'an, Kabupaten Jeneponto Sukses Tuntaskan Program 1000 Hafidz
"Hadirnya pekerjaan ini tentunya juga diarahkan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kapasitas pemerintah daerah dalam peran kelembagaan masyarakat," ujarnya.
Oleh karena itu, diharapkan agar berbagai program pemeberdayaan dan pembangunan Infrastruktur untuk terus dilaksanakan secara berkesinambungan dan ditingkatkan pelaksanaannya, dalam mendukung proses kemandirian tersebut.
Integrasikan dengan terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat, termasuk dalam membangun kualitas hidup masyarakat dan pencegahan terhadap berbagai penyakit.
Baca Juga : Bupati Jeneponto Hadiri Rakornas Investasi 2023
"Ketersedian air minum yang bersih dan sehat agar kiranya juga dapat menjangkau seluruh wilayah dan pelosok di daerah ini. Termasuk sektor penyehatan lingkungan, yang meliputi tempat BAB, MCK dan sejenisnya," terangnya
Sementara Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkintan) Jeneponto, Alfian Syam mengatakan pelaksanaan launcing program Antama Balla-Ki dapat di jelaskan, bahwa Antama Balla-Ki singkatan dari ayo tuntaskan bersama RTLH.
Hal tersebut, juga merupakan program yang mendorong kolaborasi antar multistakeholder untuk menuntaskan penanganan RTLH di Kabupaten Jeneponto.
Baca Juga : Bupati Jeneponto Melantik Pejabat Struktural
"Program ini ingin menunjukkan bahwa penanganan RTLH itu bukan hanya kewajiban pemerintah, mulai dari pusat sampai desa/kelurahan, tapi juga merupakan kewajiban masyarakat," ujarnya.
Dia menyebut, masyarakat dalam artian luas, masyarakat biasa, masyarakat pengusaha, perusahaan swasta dan BUMN, ormas/okp, bahkan parpol.
"Alhamdulillah, tahun lalu kita sudah memulai merancang kerja-kerja kolaboratif ini dan tahun ini kita laksanakan dan menunjukkan hasil yang baik," sebutnya.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan KPU Serta Bawaslu Teken Perjanjian Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
PLN misalnya, melalui komunikasi yang baik antara dinas perumahan dengan PLN UPK Punagayya, tahun ini PLN akan menyumbangkan perbaikan 3 unit RTLH melalui dana CSR ke Pemerintah Kabupaten.
"Tahun ini juga kita membangun komunikasi dan kerjasama dengan yayasan peka peduli dan platform digital kitabisa untuk menggalang donasi untuk membantu perbaikan RTLH untuk 2 rumah di Jeneponto," jelasnya.
Selanjutnya, bekerjasama dengan LSM Pattiro Jeka untuk mengembangkan platform digital untuk menggalang donasi dari masyarakat, terutama masyarakat lokal Jeneponto. Dan Kerja kolaboratif lainnya adalah dengan Universitas Bosowa, yang membantu kita melakukan pendataan RTLH melalui mahasiswa KKN yang ditempatkan di Jeneponto.
"Harapan kami pak rektor, teman-teman mahasiswa ini bukan cuma membantu mendata, tapi mungkin mereka juga bisa membantu perbaikan RTLH. Coba saja mereka kumpulkan donasi 10 ribu per minggu (10rb x 150 orang jadinya 1,5 juta perminggu yang bisa dikumpul) dalam 10 minggu bisa terkumpul 15jt, cukup untuk memperbaiki 1 RTLH),"
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini juga diharapkan menggerakkan ekonomi di desa mereka ditempatkan. Jangan belanja di makassar, belanja lah di desa. Tahun ini juga kami membentuk satgas penanganan RTLH dan Rumah Korban Bencana, dengan berkolaborasi dengan PMI.
"Jadi setiap terjadi bencana maka tim satgas ini akan segera mengumpulkan data terkait rumah yang mengalami, sehingga diharapkan, paling lambat 2 x 24 jam, data sudah didapatkan dan dilaporkan ke pihak yang membutuhkan," imbuhnya.
Dia menguraikan, bahwa tahun ini, akan ada 620 unit rumah yang akan dilaksanakan perbaikan dari seluruh sumber pendanaan, antara lain 60 unit dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 40 Unit dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang terbagi menjadi 17 unit untuk RTLH dan 23 untuk korban Bencana.
Selain itu, 3 unit dari PLN, 3 Unit dari swadaya masyarakat melalui LSM/yayasan BSPS Reguler 263 unit
BSPS PKE 240, Provinsi 11 unit untuk korban bencana.
"Kepada bapak Ketua DPRD (Arifuddin) dan Komisi III (Adi Saputra) mungkin bisa membantu kami dipengangaran untuk tahun 2023, ada satu desa di kecamatan batang itu yang sisa 50 RTLH nya, mungkin bisa kita tuntaskan tahun depan, biar desa tersebut bisa menjadi percontohan sebagai desa yang tuntas RTLH nya," harapnya.
Ditambahkan, bahwa Dinas Perumahan sudah mengembangkan aplikasi Sinrili, dimana sudah ada 82 Desa/Kelurahan yang sudah dan dalam tahap pendataan, sisa 31 desa/Kelurahan.
"Insya Allah kita akan tuntaskan tahun ini, mohon bantuan Ketua DPRD untuk menambhkan anggaran pendataan di APBD Perubahan. Terdapat 52 desa/kelurahan sudah didata dan data di Sinrili menunjukkan ada sekitar 2000 RTLH," sebutnya.
"Jika dirata-ratakan untuk desa sisanya maka kemungkinan paling banyak RTLH di Kab. Jeneponto berkisar diangka 6rb. Data 6 ribu inilah nanti yang akan menjadi fokus pemerintah kabupaten dan seluruh stakeholder untuk dituntaskan pada tahun yang akan datang," sambungnya.
Salah satu penerima manfaat di Dusun Ranaloe, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto Rosma (38) tahun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Jeneponto yang telah membatu bedah rumah.
Rumah miliknya itu yang berukuran 3 x 5 sudah dimakan usia. Dia menempati rumah ini kurang lebih 10 tahun lamanya. Dan baru tahun ini mendapat bantuan dari pemerintah. Ibu rumah tangga ini merupakan juga bertani dan penjual minyak gosok keliling, dengan berpenghasilan rendah.
"Kalau rumah ini awalnya saya beli. Adami kurang lebih 10 tahun saya tempati rumah ini. Dan tahun ini sudah dapat bantuan dari pemerintah. Saya sangat senang dan terima kasih pak Bupati," ujar Rosma diamini Rihani.