Sabtu, 28 Mei 2022 10:50
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Pusat kesehatan hewan (puskeswan) berperan sebagai garda terdepan dalam peningkatan kesehatan hewan terpadu di tiap kecamatan. Untuk itu, puskeswan selalu siap melakukan pelayanan kepada masyarakat, khususnya saat ini dalam memperkuat penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

 

Salah satu petugas kesehatan hewan, Nandan Iskandar, bersama tim Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi di Puskeswan Surade, telah melakukan upaya keras di lapangan dalam pelayanan kesehatan hewan, khusus ternak yang berisiko tertular. Tim kesehatan sudah memberikan vitamin A, D, dan E pada ternak sapi milik para peternak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Pemberian vitamin tersebut bertujuan untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh ternak di tengah penyebaran PMK yang sedang terjadi. Tim Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi secara aktif juga melaksanakan layanan kesehatan terhadap ternak rentan sebagai upaya #SiagaPMK agar penyebaran penyakit dapat dicegah dengan meningkatkan kesehatan ternak di wilayahnya," kata Nandan yang juga anggota Paramedik Veteriner Indonesia (Paveti) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jawa Barat, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Tidak hanya itu, hal yang sama di Kalimantan Selatan. Bahrin Noor menceritakan tim Puskeswan Bakarung, Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga telah melakukan surveilan PMK dengan melakukan pemeriksaan tanda klinis pada ternak kambing milik para peternak di Desa Taniran, Kecamatan Angkinang, Provinsi Kalimantan Selatan.

 

"Kami secara aktif melaksanakan monitoring ke peternakan rakyat di tengah penyebaran PMK yang sedang marak terjadi. Tim dinas juga melaksanakan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) sebagai bagian dari #SiagaPMK kepada para peternak, terutama dalam mengamati tanda klinis pada ternak yang dipelihara," ujar Bahrin.

Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, menyampaikan berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan disebutkan bahwa puskeswan melakukan tugas utama sebagai ujung tombak kesehatan hewan yang strategis dalam mendukung Sistem Kesehatan Hewan Nasional (Siskeswannas).

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

"Dari data per Januari 2022 lalu, Indonesia memiliki 1.588 unit puskeswan yang tersebar di seluruh Indonesia dan ada 89,7 persen kabupaten/kota yang memiliki puskeswan," ucap Nasrullah.

Nasrullah mengatakan, sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), peran puskeswan harus dioptimalkan untuk menekan penularan wabah PMK. Salah satunya melalui penularan kontak langsung antarhewan ke hewan atau manusia ke hewan. Tidak hanya itu, puskeswan juga mampu mendekatkan peternak dengan petugas kesehatan hewan sehingga penanganan PMK bisa dilakukan lebih dini.

"Kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten terus kita tingkatkan. Kita juga terus melakukan updating perkembangan penanganan PMK dan ini tidak luput dari peran serta puskeswan di berbagai daerah," tutur Nasrullah. (*)