RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Wakil Bupati (Wabup) Jeneponto, Paris Yasir, langsung mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemeliharan (OP) Irigasi Balai Pompengan Wilayah Sungai Jeneberang serta unsur terkait.
Ini sebagain tidak lanjut kebocoran dan kerusakan jaringan induk Kelara Kareloe. Jaringan ini, sejak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah menjadi andalan untuk pasokan air ratusan hektare sawah di Kabupaten Jeneponto.
"Hasilnya diketahui jaringan irigasi itu terputus karena mengalami kebocoran menyusul hujan lebat yang mengguyur beberapa pekan sebelumnya," kata Paris saat rapat yang berlangsung di ruang kerja Wakil Bupati Jeneponto, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
Rapat ini dihadiri Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), beberapa camat, kepala desa, lurah, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A), serta beberapa tokoh/pemerhati irigasi.
Paris mengungkapkan bahwa menurut keterangan yang diperoleh di lapangan, perbaikan jaringan induk tersebut sulit dilakukan secara darurat, apalagi langsung oleh petani, karena kerusakannya cukup parah.
Namun demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jeneponto akan melakukan upaya terbaik secepatnya. Terlebih saat ini areal sawah setempat sudah siap tanam.
Baca Juga : Membumikan Semangat Cinta Qur'an, Kabupaten Jeneponto Sukses Tuntaskan Program 1000 Hafidz
"Sebagian besar areal sawah di Jeneponto kini dalam kondisi siap tanam. Persiapannya terganggu setelah jaringan induk Kelara Kareloe terputus. Ancaman gagal tanam kian jelas jika kerusakan jaringan irigasi itu tidak segera diperbaiki," tutur Paris.
Meski air irigasi mengering, petani setempat tetap mengerjakan sawah dengan mengandalkan air hujan.
Namun, karena tidak turun dengan intensitas tinggi, air hujan tidak bisa mengairi sawah mereka secara maksimal. (*)