Rabu, 18 Mei 2022 11:53
Editor : Lisa Emilda

RAKYATKU.COM,MAKASSAR-- Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar mengadakan pameran temporer, mengambil tema Perjuangan Pangeran Diponegoro.

 

Pameran ini berjudul: “Jejak Pangeran Diponegoro: Selawesi (Selarong hingga Sulawesi)” bermaksud untuk menghubungkan kedua masyarakat, Yogyakarta dan Makassar. Kedua masyarakat memiliki memori kolektif terkait dengan Pangeran Diponegoro, mengingat tokoh yang telah menjadi Pahlawan RI ini melakukan perjuangan di Yogyakarta (dan sebagian wilayah Pulau Jawa lainnya) dan menghabiskan hidupnya dalam waktu yang cukup panjang dalam pengasingan di Makassar hingga wafat dan dimakamkan di kota ini.

Secara khusus, pameran ini ditujukan untuk menyemarakkan Hari Museum Internasional (18 Mei 2022) dan Hari Kebudayaan Kota Makassar (1 April 2022).

Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar,Kepala Dinas Kebudayaan DIY dan dihadiri tamu undangan, di Museum Kota, Jalan Balaikota Makassar, rabu(18/5).

 

Dalam sambutannya Andi Herfida Attas mewakili Walikota Makassar mengatakan pameran ini diharapkan mendayagunakan museum, karena museum merupakan tempat sejarah selain itu sebagai sarana pendidikan yang dapat terhubung dengan berbagai institusi pendidikan formal yang ada di sekitarnya.

Pameran ini akan digelar di Museum Kota Makassar, 18-22 Mei 2022, dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 WITA, di Ruang Pamer lantai 2. Agar dapat lebih dinikmati, pameran dimulai dengan pengenalan dan trivia yang disajikan di lantai satu, serta diakhiri dengan photobooth di Ruang Pamer. Sudut baca juga disediakan bagi pengunjung yang ingin mendalami sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro.

Selanjutnya,Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayaan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan museum merupakan sarana pendidikan seperti buku, sekolah, perpustakaan, media internet yang mempunyai nilai penting yang sama dalam proses pembelajaran dan pembentukan bangsa.

"Dinas Kebudayaan DIY dan Pemerintah Kota Makassar berkolaborasi mengadakan pameran temporer ini sekaligus menyemarakkan hari museum international yang jatuh pada tanggal 18 Mei 2022 dan hari Kebudayaan kota makassar." Terangnya.

Museum mulai buka kembali dan menerima kunjungan, karena sejak pandemi covid ,museum sementara tutup,dengan kembali dibuka lagi museum ,kami berharap bisa memberi atmosfit positif dan menyebar energi baik untuk kebangkitan museum di Indonesia khususnya di Makassar dan DiY,sehingga mampu beradaptasi dikonsisi kebiasaan baru.

Kami juga berharap kedepannya museum bisa terintegrasi dengan sistem pembelajaran formal, guru-guru dapat memanfaatkan museum sebagai laboratorium sejarah sehingga anak didik boleh semakin mengenal dan mencinta sejarah bangsa,cetus nya.

Pameran ini terbagi menjadi empat bagian. Bagian pertama menampilkan sosok Pangeran Diponegoro, tentang perjalanan hidupnya sejak lahir hingga wafat, dan Perang Diponegoro atau disebut juga Perang Jawa.

Bagian kedua terkait dengan sumber-sumber tradisional tentang sejarah Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa, yaitu Babad Diponegoro dan beberapa babad setipe lain (yang sering disebut babad Diponegaran).

Terkait dengan babad-babad tersebut juga disajikan upaya-upaya pelestarian nilainya yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah. Koleksi untuk pameran diambil dari beberapa museum di Yogyakarta, juga dari komunitas.

Selain objek, beberapa foto juga disajikan terkait dengan situs dan monumen-monumen yang ada di bekas lokasi peristiwa terkait Diponegoro dan Perang Jawa. Dengan demikian, diharap pameran ini dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang perjuangan dan riwayat hidup Pangeran Diponegoro.

Penulis : Lisa Emilda

TAG

BERITA TERKAIT