Selasa, 17 Mei 2022 18:12
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) kota Makassar bersama Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogjakarta menggandeng SMPN 6 Makassar melakukan sosialisasi pembelajaran dan pengenalan akan sejarah museum. Kegiatan ini digelar di SMPN 6 Makassar pada Selasa 17/5/2022.

 

Mengangkat tema Recover Together Recover Stronger acara ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin dan dihadiri oleh sekertaris dinas pendidikan kota makassar, Kepala Bidang Dinas Kebudayaan DIY, Kepala sekolah, Guru dan siswa SMPN 6.

Dalam sambutannya, Muhyiddin mengatakan atas nama pemerintah kota Makassar menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah DIY dalam hal ini Dinas Kebudayaan DIY karena telah membangun kolaborasi ini. Dengan kolaborasi ini bisa bersama-sama melestarikan kebudayaan yang bisa dijadikan sejarah buat generasi ke depan.

Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar

"Ini merupakan awal untuk kita semua. Makassar dan Yogyakarta banyak keterkaitan apalagi terkait dengan sejarahnya. Banyak hal yang bisa kita lakukan bersama, kita bangun kolaborasi bagaimana generasi Y dan Z bisa mencintai museum dan berkunjung ke museum yang kental dengan sejarah," ungkapnya.

 

Inilah bentuk kolaborasi untuk melestarikan budaya, dimana pada era globalisasi harus tetap sejalan dengan pelestarikan kebudayaan. Generasi selanjutnya harus mengenal sejarah bangsa dan patut dilestarikan.

Dinas Kebudayaan DIY yaang diwakili oleh Kepala Bidang Dinas Kebudayaan DIY, dalam sambutannya menjelaskan maksud dan tujuan dari kolaborasi ini agar generasi milenia mengetahui sejarah bangsa dengan mengunjungi museum-meseum secara tidak langsung anak didik akan belajar sejarah dan pastinya rasa cinta akan tanah air akan tumbuh dengan sendirinya.

Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF

"Daerah istimewa Yogyakarta memainkan peran penting bagi perjalanan bangsa Indonesia baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan. Pada masa penjajahan Belanda, Kesultanan Yogyakarta berperan penting dalam sejumlah peristiwa yang melatari kelahiran bangsa Indonesia. Yogjakarta juga dikenal sebagai kota pelajar karena banyak pusat pendidikan yang dibangun disini," terangnya.

Kepala sekolah SMPN.6 Munir mengungkapkan rasa senangnya karena pemerintah kota makassar dalam hal ini dinas pendidikan kota makassar bersama Dinas Kebudayaan DIY mau berkunjung ke SMPN 6 dan bersama-sama memberikan edukasi tentang pentingnya memelihara museum serta sejarahnya.

Sebagai kepala sekolah SMPN.6 Munir juga menyampaikan di hadapan anak didik dan tamu undangan bahwa Yogyakarta tidak jauh berbeda dengan Sulawesi Selatan dan Makassar, banyak sejarah yang bisa dijadikan pembelajaran yang berharga buat generasi kita, oleh karena itu jejak sejarah harus terus dijaga dan dipelihara.

Penulis : Lisa Emilda