Kamis, 12 Mei 2022 11:54
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), saat berkunjung ke Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/5/2022).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani wabah penyakit muka dan kuku (PMK) yang tersebar di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur, Provinsi Aceh, serta di Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

 

Polri, kata Sigit, siap membantu melakukan pendampingan serta pengawasan hewan ternak sapi yang terpapar wabah PMK.

"Polri juga akan bekerja sama dengan dinas peternakan daerah untuk membantu mengawasi penanganan penyakit PMK agar tidak terjadi pergeseran ke luar dari wilayah temuan," ujar Sigit, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Sigit mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Kementan sejak wabah tersebut ditemukan. Karena itu, ia berharap dinas peternakan yang ada di daerah bisa langsung berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

 

"Sinergitas antara dinas peternakan dan jajaran Polri di setiap wilayah sangat penting karena kita bisa bantu lokalisir agar tidak meluas dengan bantuan penjagaan," katanya.

Di sisi lain, kata Sigit, Polri mendukung langkah Kementan melakukan upaya lockdown sebagai upaya pencegahan. Polri akan ikut membantu melakukan pengecekan ketat terhadap proses perdagangan hewan ternak dengan merujuk dari hasil pemeriksaan dokter hewan badan karantina dan dinas peternakan.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, tidak panik terkait dengan adanya laporan temuan penyakit itu. Sebab, semua pihak telah bekerja secara maksimal untuk menangani hal tersebut," katanya.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), memastikan penanganan secara medis penyakit PMK terus dilakukan secara maksimal. Di antaranya dengan mendistribusikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik, dan penguatan imun. Kementan juga terus mempersiapkan vaksin dalam negeri.

"Intinya yang terkena harus diberikan obat dan yang tidak kena harus dinaikkan imunnya. Besok itu kita sudah ada pelatihan untuk dokter kesehatan. Khusus untuk tenaga medisnya kita sudah sebar di lapangan," ujarnya.

Baca Juga : Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

Mentan SYL juga mengatakan dari pemberian obat dan vitamin yang dilakukan memberi efek positif terhadap kondisi kesehatan hewan ternak secara umum. (*)