Selasa, 10 Mei 2022 11:48
Rapat koordinasi terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Senin (9/5).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, SURABAYA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berupaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan. Hal ini menyusul adanya hewan ternak yang terjangkit penyakit PMK di sejumlah daerah Jatim.

 

Meski memiliki tingkat penyebaran yang cepat pada hewan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan bahwa penyakit ini tidak menular ke manusia. Untuk itu, selain melakukan sejumlah strategi untuk menekan penyebarannya ke ternak, ia meminta agar jangan ada kekhawatiran dan kepanikan yang berlebih di tengah masyarakat.

"Kita harus maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia. Pernyataan ini diperkuat oleh Menkes (Menteri Kesehatan) saat ratas (rapat terbatas) bersama Presiden (Joko Widodo) tadi dan ini menjadi hal yang sangat penting," ungkap Mentan SYL usai rapat koordinasi terkait PMK bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Senin (9/5).

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Selain mendukung penuh upaya pemberantasan dengan menugaskan tim untuk mengecek kondisi lapangan, Mentan SYL juga mengatakan pihaknya melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya tengah melakukan penelitian lanjutan untuk memastikan tingkat dan jenis serotype PMK yang teridentifikasi di sejumlah daerah di Jatim ini.

 

"PMK ini masih dalam penelitian lab veteriner kita di Surabaya secara maksimal sehingga kita bisa identifikasi ini pada level berapa, jenisnya seperti apa. Kita harap hari ini atau besok akan keluar hasilnya," terangnya.

Mentan SYL merinci dengan hasil laboratorium tersebut, pemerintah akan lebih mudah menentukan vaksin yang tepat. Ia berharap penentuan vaksin dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam negeri. Dengan ini ia memastikan penanggulangan PMK dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Senada dengan Mentan SYL, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta agar media membantu upaya pemerintah untuk mengedukasi masyarakat terkait PMK. Hal ini agar tidak ada kekhawatiran berlebih yang akan menimbulkan kepanikan ditengah masyarakat terkait penyakit ini.

"Pak Mentan dan Pak Menkes bilang tidak menular ke manusia, saya seringkali bilang, pendekatan pentahelix maka media dan pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, dan private sector tolong bantu disampaikan bahwa PMK tidak menular ke manusia," tegasnya.