Jumat, 06 Mei 2022 23:10
Rapat koordinasi (rakor) arus balik Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah/2022 Masehi di Baruga Karaeng Pattingaloang, rumah jabatan Gubernur Sulsel, Kamis (5/5/2022).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, melakukan rapat koordinasi (rakor) arus balik Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah/2022 Masehi di Baruga Karaeng Pattingaloang, rumah jabatan Gubernur Sulsel, Kamis (5/5/2022).

 

Rapat ini dihadiri jajaran Forkopimda Sulsel serta instansi vertikal. Sejumlah bupati dan wakil bupati hadir dan bupati dan wakil Bupati lainnya, Dandim, Kapolres, dan Kajari dari kabupaten masing-masing mengikuti secara virtual dari kantor bupati masing-masing. Demikian juga dengan camat, lurah, dan kepala desa dari kabupaten yang juga mengikuti secara virtual.

Sudirman menyebutkan tahun ini pemerintah telah memberikan kemudahan bagi warga untuk mudik Lebaran pada masa pandemi COVID-19. Setelah penanganan arus mudik, setelah Lebaran selanjutnya dilakukan adalah penanganan arus balik yang puncaknya diprediksi pada 7 dan 8 Mei 2022.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

"Ada momentum lagi kita harus hadapi setelah arus mudik. Yaitu arus balik, waktunya tidak dapat kita prediksi. Kalau arus mudik kemarin ada yang balik detik-detik terakhir sebelum Lebaran. Ada jauh hari sebelum Lebaran dan setelah Lebaran. Dan arus balik ini, yang bisa diprediksi ada puncak arus balik yang bisa terjadi pada tanggal 7 atau 8 Mei," kata Sudirman.

 

Pada rapat ini, Sudirman menekankan titik-titik kerawanan terjadi kemacetan termasuk berbagai upaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Data dari Polda Sulsel mulai 28 April hingga 4 Mei terjadi 49 kecelakaan lalu lintas.

"Jumlah kecelakaan sudah 49 ini termasuk angka ini tinggi sebenarnya, kalau kita lihat angka ini dengan durasi yang tidak terlalu panjang," sebut Sudirman.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Instansi terkait bersama kepolisian diminta untuk dapat melakukan rekayasa lalu lintas pada daerah kemacetan, jalur keluar/masuk bandara, terminal, dan tempat wisata. Rekayasa lalu lintas dapat berupa pemberlakuan sistem satu arah dan contra flow serta mengatur jam operasional bus dan truk pada ruas jalan dan trayek tertentu.

"Poin-poin penting titik kerawanan dan juga beberapa truk kita larang untuk berlalu-lalang pada pada arus mudik dan balik ini. Di masa puncak-puncak mudik kita larang dulu mobil gede di wilayah akses tertentu," jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak serentak melakukan perjalanan mudik pada puncak mudik pada Ahad (8/5/2022). Selain itu, ia berharap pemudik tetap menjaga kesehatan, tetap fit, dan bugar, untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan persyaratan perjalanan orang sesuai ketentuan.

Baca Juga : Sempat Turun Hujan, Masyarakat Tetap Antusias Hadiri Kampanye Andi Sudirman di Bulukumba

"Pertama, aman dan sehat. Menjaga kondisi imun dan ketiga bagaimana mereka menjaga kondisi fit kebugaran waktu mudik dan jangan berdesakan di puncak akhir-akhir tetapi bagaimana mengatur waktu balik," tuturnya.

Sementara, Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Nana Sudjana, menjelaskan dalam pelaksanaan penanganan arus mudik ini merupakan juga bagian dari Operasi Ketupat 2022 dari 28 April hingga 9 Mei 2022. Beberapa hal disampaikan, seperti hingga 4 Mei, gangguan kamtibmas yang terjadi 81 kasus pencurian, penganiayaan/pengeroyokan, penipuan, dan narkoba.

Jumlah total personel yang diturunkan 5.424 orang. Titik rawan arus balik, di Kota Makassar di Simpang Lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Kabupaten Maros di jalan poros Camba. Kabupaten Gowa di Jembatan Kembar, Pasar Panciro, Kalukuang Boka, dan Pertigaan Limbung. Kabupaten Takalar di pertigaan Jalan Diponegoro dan Pertigaan Tope Jawa. Lalu, di Kabupaten Jeneponto di Jembatan Tamalatea.

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Kapolda mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemprov Sulsel melalui program Mudik Gratis. "Salah satu cara bertindak yang dilakukan oleh Pak Gub dengan melakukan langkah untuk mengurangi masyarakat menggunakan kendaraan dan tidak menambahkan kemacetan dengan mudik gratis," ujarnya.

Sedangkan, pelaksana harian Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Aruddini, menjelaskan jumlah pemudik di Sulsel sebanyak 1,5 juta orang. Sementara, pemantauan 5 Mei 2022 jumlah penumpang arus balik pada 5, 6, dan 7 Mei masing-masing 250 jiwa pemudik. Lalu, pada 8 Mei diprediksi 500-600 ribu jiwa.

"Kemungkinan masih ada yang tinggal, kita memprediksi tanggal 8 Mei itu 500-600 ribu jiwa," bebernya. (*)