RAKYATKU.COM - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan pasokan listrik selama momentum Lebaran Idulfitri 1443 H/2022 M. Kondisi supply dan demand memiliki reserve margin 30 persen terjadi pergeseran beban dari kondisi biasa.
"Arus mudik lebih 20 juta orang. Tadinya dari kota-kota besar seperti di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya bergeser ke daerah. Beban di Jakarta, Jabar, Jatim berkurang. Tapi, diikuti dengan beban kenaikan di Jateng dan wilayah lain," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, saat konferensi pers Kantor PLN Pusat, Jakarta, Ahad (1/5/2022).
Ia mengatakan, ada penurunan di sektor industri dan bisnis yang berhenti beroperasi selama libur Lebaran, tetapi ada pula peningkatan komsumsi rumah tangga. Kendati demikian, Darmawan melaporkan bahwa pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia dipastikan memadai.
"Saat ini, pembangkit listrik PLN menghasilkan total 64,3 GigaWatt (GW), sementara beban puncak yang dideteksi oleh PLN di kisaran 30 GW hingga 31 GW, sehingga, dari sudut pandang kami, kebutuhan listrik Idulfitri akan aman, terlebih misalnya di Jawa-Bali pasokan mencapai 32 GW sementara beban pucak hanya 19,5 GW. Jadi, masih cukup," terangnya.
Sementara itu, daya pasok listrik PLN di wilayah Sumatra-Kalimantan mencapai 10,4 GW dengan beban puncak 7,76 GW. Kemudian, pasokan listrik Sulawesi, Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara mencapai 3,5 GW, sementara beban puncak 2,9 GW.
"Angka ini dipastikan cukup, dan tidak hanya itu, PLN juga berfokus pada keamanan pasokan energi primer di pembangkit rata-rata di atas 15 hari. Kami berharap tidak ada disrupsi selama masa Lebaran," ucap Darmawan.
Baca Juga : Melalui Program Bidan Cahaya, YBM PLN UID Sulselrabar Tingkatkan Kesehatan Ibu & Anak di Pulau Liukang Loe
Sebagai informasi, PLN menyiapkan Siaga Lebaran pada H-7 hingga H+9 yang diperpanjang hingga H+14. Untuk Posko Siaga Lebaran, PLN menyiapkan 2.982 posko dengan lebih dari 50 ribu personel. (*)
Sumber: Sindonews