Kamis, 14 April 2022 09:53
Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla, Mohammad Zuhair.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Yayasan Hadji Kalla (YHK) kembali menghadirkan berbagi program unggulan sesuai kebutuhan masyarakat sepanjang 2022 ini. Program menyasar berbagai sektor, antara lain keislaman, lingkungan hidup, kesehatan masyarakat, serta pendidikan dan pemberdayaan ekonomi desa-desa tertinggal.

 

Program-program unggulan ini dipaparkan dalam gelaran konferensi bulanan Kalla edisi Maret 2022 yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama media, Rabu (13/4/2022). Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang digelar dengan tujuan untuk membangun silaturahmi dengan media selama bulan suci Ramadan.

Dalam paparannya, Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla, Mohammad Zuhair, menjelaskan bahwa program Yayasan Hadji Kalla 2022 ini adalah gabungan dari program rutin yang sudah digelar pada tahun sebelumnya dan program terbaru.

Baca Juga : Perkuat Komitmen Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncurkan PFI Chapter Makassar

"Khusus untuk program rutin kami berfokus pada memperluas scope dan atau memperbarui sasaran program tersebut. Sedangkan program terbaru kami hadirkan berdasarkan masukan pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat," ujarnya.

 

Tahun ini, Yayasan Hadji Kalla kembali menyalurkan paket sembako Lebaran Idulfitri kepada sekitar 38.600 penerima manfaat yang tersebar di 60 kota/kabupaten di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan DKI Jakarta. Pembagian paket sembako akan dilakukan sepanjang Ramadan tahun ini.

Dalam bidang keislaman lainnya, Yayasan Hadji Kalla juga menggelar program pembinaan baca Al-Qur’an yang akan digelar pada Juni–November 2022 dengan sasaran 1.278 penerima manfaat dengan yang tersebar di empat provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Tidak hanya baca Al-Qur’an pada umumnya, tahun ini akan ada pengembangan scope dengan menambah pembinaan dan pelatihan baca Al-Qur’an braile untuk tunanetra.

Baca Juga : Tindak Lanjut MoU, KALLA dan Pemkot Makassar Bahas Konsep Desain Revitalisasi Taman Hasanuddin

Dalam bidang lingkungan hidup, Yayasan Hadji Kalla juga menghadirkan program unggulan Kampung Hijau Energi. Program ini akan dilaksanakan mulai Juni-Desember 2022 berlokasi di Kabupaten Gowa, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Watampone, Sulawesi Selatan.

Sasaran Program ini akan tersebar di empat pusat edukasi biogas dengan total penerima manfaat hingga 240 orang. Diharapkan program ini dapat menghasilkan pusat edukasi energi baru terbarukan desa dan pengembangan gerai pupuk mandiri berbasis sirkular ekonomi.

Tidak ketinggalan dalam bidang kesehatan, Yayasan Hadji Kalla juga hadir menjadi fasilitator dalam pendampingan kegiatan Senam Sehat yang telah berlangsung sejak 2021. Kegiatan ini akan berlangsung pada Agustus-November 2022 bertempat di Kota Makassar dan Kabupaten Bantaeng dan akan melibatkan 120 tenaga terlatih senam sehat. Program ini akan fokus pada pendampingan paska pelatihan.

Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Berikan Bantuan Perangkat Sound System Untuk Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar, Turut Dihadiri Jusuf Kalla

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Beasiswa Kalla kembali tersedia bagi 20 perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Indonesia serta seluruh PTN maupun perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Khusus mulai tahun ini, beasiswa Kalla akan menyasar mahasiswa baru dengan jumlah target peserta mencapai 369 mahasiswa/mahasiswi. Beasiswa ini terbuka untuk jalur akademik dan nonakademik. Proses pendaftaran beasiswa Kalla akan dibuka mulai Juni 2022 mendatang.

Yayasan Hadji Kalla juga menghadirkan program terbaru bernama Sekolah Unggul yang spesifik membantu Madrasah Ibtidaiyah setingkat Sekolah Dasar (SD)/sederajat untuk meraih akreditasi. Yayasan Hadji Kalla berperan dalam memberikan bantuan perlengkapan dan pendampingan guru penunjang akreditasi. Program ini rencananya akan menyasar dua kabupaten/kota terpilih dari empat Provinsi (Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara) dengan target 20 Madrasah Ibtidaiyah.