Selasa, 12 April 2022 15:29
Aksi unjuk rasa di Makassar pada 11 April 2022 (Foto / Rakyatku.com)
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sebanyak 64 orang diamankan dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di Makassr 11 April kemarin.

 

"Unjuk rasa kemarin diamanka 64 orang ada mahasiswa, pelajar, masyarakat, ojol, wiraswasta dan lain-lain," kata Kasubag Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS, Selasa 12/4/2022.

AKP Lando mengatakan, mereka yang diamankan berada di Mako Brimop Polda Sulsel.

Baca Juga : Sambut Tahun Baru, Hotel Whiz Prime Sudirman Makassar Siapkan Paket Terjangkau

"Ada sembilan terindikasi narkoba, dua disangka menlanggar dengan menguasai senjata tajam," tambahnya.

 

Mereka yang diduga terlibat tindak pidana akan diproses lebih lanjut di Satuan Narkoba dan Satuan Reserse Kriminal.

"Sisanya dipulangkan hari ini dan membuat pernyataan. Juga dikroscek ke universitasnya apakah betul terdaftar. Jangan sampai sudah DO. Mereka wajib lapor," jelasnya.

Baca Juga : JEC-Orbita @ Makassar Luncurkan Layanan ReLEx® SMILE

Sebelumnya, Kapolda Sulsel, Irjen Nana Sujana pada Senin malam membeberkan ada kelompok penyusup yang bukan merupakan bagian dari kelompok mahasiswa. Kelompok yang dimaksud ini melempar ke arah gedung DPRD.

"Ketika menjelang buka puasa ada beberapa kelompok yang juga lakukan aksi tapi saya lihat itu bukan dari kelompok mahasiswa. Mereka langsung lempar DPRD. Kita biarkan. Anggota bersabar," katanya.

Nana menagatkan pihaknya sudah peringatkan untuk menghentikan pelemparan karena akan merusak. Terlebih DPRD kantor bersama, kantor pemerintah dan kantor masyarakat juga.

Baca Juga : Update Peringatan Dini BMKG: Makassar Masih Berpotensi Hujan Lebat

"Rupanya tidak digubris. Kemudian mau tidak mau kami lakukan pendorongan tetapi tetap sampaikan persuasif agar mereka tidak melempar. Karena tidak digubris terpaksa kami lakukan penembakan gas air mata, sekedar peringatan untuk mereka tatapi yang kami tuju adalah kelompok penyusup tadi," jelas Nana.

Dikatakan, aksi unjuk rasa tersebut seyogyanya hanya dilakuka oleh mahasiswa. Setelah berhasil mendorong mahasiswa yang tersisa hanyalah kelompok yang disebut sebagai penyusup.

"Kita harapkan sebenarnya hanya kelompok mahasiswa tapi ada penyusup yang masuki kelompok mahasiswa ini. Alhamdulillah setelah kita lakukan peringatan, pendorongan dan mahasiswa pun kemudian membubarkan diri sehingga tersisalah kelompok yang penyusup tadi dan saat ini situasi lalulintas suda berjalan lancar dan tertip," sebut Nana.

Baca Juga : Dinilai Efek Stadion, Sepak Bola Porprov Parepare Kalahkan Makassar 2 -0 dengan 10 Pemain