Selasa, 29 Maret 2022 09:04
Tudang sipulung peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke-623 di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Calaccu, Kota Sengkang, Senin (28/3/2022) malam.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, WAJO - Deretan tokoh hadir dalam tudang sipulung peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke-623 di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Calaccu, Kota Sengkang, Senin (28/3/2022) malam. Bupati dan Wakil Bupati, Amran Mahmud-Amran, mendapat banyak apresiasi pada kesempatan ini.

 

Pasangan kepala daerah dengan sebutan Duo Amran dinilai mampu membangun Bumi Lamaddukelleng mesti di tengah hantaman pandemi COVID-19. Itu salah satunya terlihat dari pertumbuhan ekonomi selama dua tahun awal pandemi. Pada 2020 mengalami penurunan minus 1,17 persen, tetapi kemudian berhasil tumbuh menjadi 6,77 persen.

Hal itupun mendapat apresiasi tokoh masyarakat, perantau, akademisi, dan birokrat sukses yang selama ini bermukim di luar Wajo. Salah satunya Rektor Institut STIAMI, Wahyuddin Latunreng. "Apresiasi buat Dua Amran dengan 25 program kerjanya. Ini terus jalan dan harus kita dukung. Karena itu, Anda harus memikirkan dua periode. Tidak boleh satu periode dan harus Amran pangkat dua," ujar Latunreng.

Baca Juga : Propam Polda Lakukan Penegakan Ketertiban dan Disiplin di Polres Wajo

Pujian juga datang dari Wali Kota Tanjung Pinang, Rahma. Wali kota perempuan yang merupakan putri asli daerah asal Kecamatan Tanasitolo ini mengakui bahwa Amran Mahmud merupakan sosok kepala daerah sangat populer di Indonesia. "Saya belum pernah berjumpa kepala daerah yang sangat terkenal namanya di luar. Terima kasih Pak Bupati telah mengundang saya hadir di HJW ke-623," ucapnya.

 

Rahma mengakui, tidak mudah mengelola pemerintahan, khususnya di masa pandemi. Dia pun angkat jempol untuk sepak terjang Duo Amran. "Kita harus tahan banting dan tangguh karena belum pernah ada bupati/wali kota yang sebelumnya menghadapi COVID-19. Apresiasi dua Amran. Kita doakan selesaikan sampai dua periode," ujarnya.

Sementara, Bupati Wajo, Amran Mahmud, dalam sambutannya mengaku sejak pandemi COVID-19, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus berkurang hampir Rp200 miliar.

Baca Juga : Kasat Narkoba Polres Wajo Berganti, Kini Dijabat AKP Prawira Wardany

"Saya bandingkan sebelum ada COVID-19, selisih anggaran ada sekitar Rp200 M. Artinya, dalam tiga tahun anggaran APBN kita berkurang Rp600 miliar sehingga begitu banyak program yang tidak maksimal," ucapnya.

Namun, kata dia, hal itu tidak menjadi penghalang untuk terus memacu perekonomian dan pembangunan infrastruktur. "Kita berhasil mengangkat kembali ekonomi kita di atas rata-rata provinsi dan rata-rata nasional. Kita berdoa dengan momentum HJW berkat doa kita semua, Wajo kembali bangkit, maju, dan sejahtera lepas dari keterpurukan terutama COVID-19," harapnya.

Wajo dalam Bahasa Korea

Baca Juga : Pasangan PAMMASE Kampanye di Kecamatan Belawa Wajo

Yoo Byoung Chul, Chairman Taeyoung Biotech Co Ltd., sebuah perusahaan mineral resources investment dan biotech energi dari Korea Selatan, menyampaikan arti Wajo dalam bahasa Korea adalah mengundang untuk masuk atau berkunjung.

"Mungkin karena itulah salah satu alasan kami tertarik untuk melakukan pengembangan investasi eco dan bisnis di Kabupaten Wajo," ucap Yoo Byoung Chul yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI, Robben Rico, menyampaikan bahwa meskipun dirinya baru pertama kali datang, dirinya selalu memantau perkembangan Wajo. "Saya melihat di berbagai media, Bupati Wajo ini sangat gigih dan selalu berupaya untuk menyejahterakan masyarakat Wajo," kata Robben.

Baca Juga : Sejumlah Perwira Masuki Purna Bakti, Kapolres Wajo Menyampaikan Apresiasi

Kegiatan ditutup oleh Wakil Bupati, Amran, yang menyampaikan terima kasih atas kehadiran semua undangan. "Kami juga menyampaikan permohonan maaf jika sekiranya terdapat hal-hal yang kurang berkenan dalam pelaksanaan kegiatan ini," tutur Amran. (*)

Penulis : Abd Rasyid. MS