Kamis, 24 Maret 2022 10:34
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Edi Santosa, meyakini ketersediaan bawang merah dan cabai di pasaran bakal tersedia secara melimpah. Hal ini terjadi karena para petani di sejumlah sentra sedang melakukan panen raya.

 

Atas kondisi itu, stok bawang dan cabai untuk menghadapi Ramadan dan Lebaran Idulfitri 1443 H/2022 H
diyakini aman dan terkendali. "Yang penting jangan berpikir impor karena ketersediaan bawang pasti dalam kondisi aman. Terlebih saat ini para petani di beberapa daerah sedang melakukan panen raya," ujar Edi dalam keterangannya, Kamis (24/3/2022).

Menurutnya, harga bawang merah pada saat bulan suci Ramadan nanti akan turun secara signifikan. Begitu juga dengan komoditas cabai yang berdasarkan data pragnosa neraca Kementerian Pertanian (Kementan), ketersediaannya cukup melimpah dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir karena kondisinya bisa memenuhi kebutuhan selama puasa dan Lebaran," katanya.

 

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor, meyakini ketersediaan bawang merah bakal meningkat tajam, seiring adanya panen raya yang digelar petani di sejumlah daerah. Karena itu, Yadi meminta agar masyarakat tidak khawatir.

"Tidak boleh berpikir impor atau berpikir lain-lain. Terutama yang menyurutkan semangat petani dalam berproduksi. Kita harus dukung mereka karena produksinya meningkat," katanya.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Ketua Asosiasi Champion cabai dan Bawang Nasional, Tunov Mondro Atmojo, memastikan ketersediaan cabai dan harga di sejumlah sentra dalam kondisi aman. Bahkan saat ini, panen raya masih berlangsung baik di Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah lainnya.

"Untuk puncak panen akan jatuh di bulan puasa sampai habis Lebaran mendatang. Walaupun harga bawang di petani turun, namun bagi petani itu sudah biasa dan tidak menjadi persoalan. Yang penting ketersediaannya aman," katanya.

Walau demikian, Tunov menyayangkan adanya pemberitaan harga cabai yang masih berkisar di Rp70 ribu. Padahal, kata dia, harga cabai di lingkaran petani sudah turun sampai Rp28 ribu. "Kami berharap masyarakat juga mendapat informasi bahwa harga cabai saat ini Rp28 ribu bukan Rp70 ribu seperti yang setiap hari diberitakan," ucapnya. (*)