Senin, 21 Maret 2022 17:58
Editor : Redaksi

BANTAENG -- BPJS Kesehatan Cabang Bulukumba bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng melakukan penandatanganan MoU terkait iuran kepesertaan JKN. Teken MoU itu berlangsung di Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantaeng pada Senin (21/3/2022).

 

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bulukumba, Andi Rismaniswati Syaiful mengatakan, Bantaeng adalah salah satu daerah dengan tingkat kepesertaan di Bantaeng yang mencapai 96 persen. Dia menyebut, Bantaeng menjadi daerah tertinggi kepesertaan BPJS Kesehatan di Sulsel.

"Kita tidak perlu lagi menunggu 2024 untuk mencapai target kami. Sekarang, target itu sudah tercapai," kata Andi Rismaniswati.

Baca Juga : Ilham-Kanita Unggul Telak di Debat Pertama Pilkada Bantaeng

Dalam kesempatan itu, BPJS Kesehatan bersama dengan Pemkab Bantaeng juga memperkenalkan inovasi donasi untuk membantu tunggakan BPJS kesehatan masayrakat. Dia mengaku, inovasi ini sejalan dengan apa yang dilakukan BPJS Kesehatan cabang Bulukumba sejak 3 tahun terakhir, yakni penggalangan dana untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

 

"Program (donasi) ini sudah ada sejak 2019 (di lingkup pegawai BPJS Kesehatan), tetapi yang membedakan di Bantaeng adalah adanya keterlibatan pemerintah secara langsung," ujar Andi Rismaniswati.

Dia menjabarkan, dalam inovasi Gerakan Donasi Ringankan Beban Iuran BPJS atau Gendong Beras ini, Pemda Bantaeng dalam hal ini Dinkes setempat, melakukan penggalangan dana dari berbagai pihak untuk urunan membantu masyarakat prasejahtera.

Baca Juga : Ilham Azikin Paparkan Program Kuliah Gratis ke Gen Z Bantaeng

"Pemda Bantaeng nanti akan melakukan penggalangan dana dari seluruh segmen yang ada, seperti badan usaha baik BUMN atau BUMD yang memang punya anggaran untuk itu, kemudian lembaga-lembaga yang ada seperti Keagamaan, kemudian organisasi, bahkan instansi-instansi juga disilakan, perorangan pun silakan dan nanti pemerintah akan membuat suatu rekening," jelasnya.

Sejauh ini berdasarkan data yang ada, kata dia, ada sekitar 3000 lebih masyarakat Bantaeng kepesertaan JKN PBPU Mandiri tidak bisa mengakses layanan. Penyebabnya yakni persoalan ketidak mampuannya dalam melunasi tunggakan. Sehingga kerja sama itu diharap mampu menekan jumlah masyarakat yang belum lunasi iuran BPJS kesehatannya.

"Memang kita melihat ada sekitar 3000 lebih masyarakat Bantaeng yang kartunya tidak aktif karena ada tunggakannya dan Inilah kita akan bantu oleh pemerintah daerah," jelas Rismaniswati.

Baca Juga : Tetangga Sahabuddin Deklarasikan Dukungan ke Ilham Azikin-Kanita

BPJS Kesehatan juga menyerahkan bantuan kepada Pemkab Bantaeng berupa hasil donasi antar pegawai BPJS Kesehatan Cabang Bulukumba. Bantuan itu berupa uang tunai yang nantinya dikelola Dinkes Bantaeng, guna membantu masyarakat lewat inovasi Gendong Beras tersebut.

Sementara itu, Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin menyebutkan bahwa lewat program inovasi tersebut bisa mendorong tingkat derajat hidup masyarakat di Bantaeng, khususnya pada sektor kesehatan.

Kata Bupati bergelar doktor pemerintahan itu, donasi yang terkumpul nantinya bisa mengcover masyarakat yang tidak mampu dalam hal pembayaran iuran BPJS Kesehatan.

Baca Juga : Media Workshop BPJS Kesehatan, Potret Satu Dekade Program JKN dan Tantangan Pemerintahan Baru

"Kita berharap yang pasti bisa mengcover masyarakat berupa dukungan dari aspek kesehatan dari segi pembiayaan. Karena kan banyak juga masyarakat kita yang menunggak sampai sekian tahun BPJS kesehatan dan inovasi ini lahir melihat dan menjawab persoalan itu," jelasnya.

Selain itu, lewat donasi ini diharapkan seluruh lapisan masyarakat menjadi bagian untuk menguatkan nilai-nilai kebersamaan dan kegotongroyongan.

"Kita berharap bahwa inovasi yang memicu lahirnya kebersamaan, nah itulah sejatinya upaya kita bersama, bahwa ada persoalan yang memantik kesadaran bersama untuk memantik kepedulian seluruh pihak," jelas dia.

Baca Juga : Selamat, BPJS Kesehatan Anugerahkan Penghargaan Istimewa bagi Jurnalis dan Media Massa

Ilham juga berpesan kepada Dinas terkait untuk melakukan tata kelola yang sebaik mungkin. Sebab kepentingan untuk masyarakat adalah hal di atas segalanya.

"Nanti tata kelola pemanfaatan ini, betul-betul bisa secara efektif menyasar sasaran yang betul-betul membutuhkan, dan mampu dipertanggungjawabkan oleh teman-teman yang bertanggung jawab melaksanakan inovasi ini," katanya.

"Kan persoalan ini ada pada aspek pembiayaan itu, dan nanti kita harapkan itu diatur tata kelolanya siapa saja bisa secara yakin mampu mengelola sampai pertanggungjawabannya," sambung Ilham Azikin mengakhiri.

Semua Pihak Bisa Berdonasi

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Bantaeng, dr Andi Ihsan selaku leading sektor program itu, menuturkan bahwa inovasi ini muncul karena adanya persoalan pembayaran di kepesertaan BPJS Kesehatan.

Dengan hadirnya gendong beras ini, kata Ihsan, diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut.

"Jadi kami berharap dukungan dari semua elemen untuk mendukung gerakan donasinya untuk menuntaskan persoalan masyarakat kita, agar mereka mendapat pelayanan kesehatan," kata Ihsan.

Dia menyebut, donasi ini akan dikelola oleh tim Dinkes Bantaeng bersama BPJS Kesehatan. Para donatur, kata dia, boleh dari pihak mana saja.

"Siapa pun bisa bisa (berdonasi), baik dari unsur swasta, SKPD, teman-teman sejawat dokter, siapapun dan ini kita punya rekening khusus yang akan dikelola oleh Dinas Kesehatan yang akan dikelola bersama-sama dengan teman-teman BPJS Kesehatan," tukasnya.

BERITA TERKAIT