Jumat, 18 Maret 2022 17:09
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (kiri), bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam satu kesempatan. (Foto: Istimewa)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyampaikan selamat dan apresiasinya kepada Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang secara resmi mendapatkan gelar profesor kehormatan dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

 

Seperti diketahui, mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini meniti karier di dunia pemerintahan lebih 40 tahun. Dimulai sebagai lurah, camat, sekretaris daerah, dan bupati dua periode, semuanya di Kabupaten Gowa.

Kemudian, menjalani tugas sebagai birokrat di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, lalu menjadi wakil gubernur satu periode dan gubernur dua periode. SYL kemudian diberikan kepercayaan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Pertanian.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Meskipun begitu, Mentan SYL dimata Ganjar Pranowo tetaplah sosok yang rendah hati. "Sebagai senior dengan pengalaman di pemerintahan dan tata hukum yang begitu hebat beliau tatap rendah hati," ungkap Ganjar dalam keterangan pers yang diterima Rakyatku.com, Jumat (18/3/2022).

 

Kontribusi Mentan SYL, menurutnya, sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Menurutnya, Mentan SYL pantas mendapatkan gelar profesor kehormatan.

"Selamat atas capaian luar biasa ini, semoga Mas Syahrul konsisten dalam pengabdian dan berhasil menanamkan kerangka berpikir maju tanpa meninggalkan jejak keluhuran," ucapnya.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Saat rapat dewan senat Unhas, Kamis (17/3/2022), Mentan SYL menyampaikan orasinya yang berjudul "Hibridisasi Hukum Tata Negara Positivistik dengan Kearifan Lokal dalam Mengurai Kompleksitas Kepemerintahan".

Menurut Mentan SYL, orasinya di hadapan rapat dewan senat merupakan pertanggungjawaban "pengetahuan senyap" (tacit knowledge) yang ia miliki dan praktikkan dalam keterlibatan pada dunia pemerintahan.

"Ini adalah pidato profesor lapangan. Saya menjalani karier di dunia pemerintahan dengan memanfaatkan pengetahuan formal dari ilmu hukum dan administrasi negara dan kearifan lokal dari warisan leluhur Bugis-Makassar," kata Mentan SYL. (*)