Rabu, 16 Maret 2022 10:46
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor pertanian pada Januari-Februari 2022 mengalami pertumbuhan positif, yakni 11,45 persen dengan total komposisi share sebesar 1,82 persen. Kenaikan ini membuat ekspor kumulatif nonmigas mengalami kenaikan tinggi sebesar 95,22 persen.

 

Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan cukup baik jika dihitung secara tahunan (y on y) yang mencapai 10,36 persen. Sementara, jika dihitung bulanan mengalami penurunan karena komoditas kopi yang juga turun pada Februari 2022.

"Kalau kita rinci ekspor nonmigas pada bulan Februari 2022 ini tercatat USD19,47 atau naik sebesar 6,55 persen (m to m) dan 35,24 persen secara (y on y)," kata Margo dalam berita resmi BPS yang digelar melalui konferensi video, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Margo mengatakan, kenaikan beberapa sektor pada bulan ini membuat nilai ekspor Indonesia mengalami kenaikan sebesar 6,73 persen atau mencapai USD20,46 miliar jika dibandingkan Januari 2022 (m to m). "Sedangkan secara y on y nilainya juga naik sebesar 34,14 persen," katanya.

 

Sementara itu, BPS juga mencatat perkembangan upah buruh tani pada Februari 2022 mengalami kenaikan 0,31 persen (m to m). Sementara, upah buruh tani secara riil mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen.

"Demikian juga untuk upah buruh bangunan terjadi kenaikan baik secara nominal maupun riil," katanya.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri, mengatakan bahwa kenaikan ekspor pertanian pada tahun ini merupakan bukti bahwa perjuangan petani dalam meningkatkan produksi terus mendapat support dan pendampingan dari pemerintah.

"Kami memiliki akses pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebagai fasilitas modal bagi petani dan pelaku usaha tani untuk meningkatkan skala usahanya. Di sisi lain Kementan di bawah arahan Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) memiliki program Geratieks sebagai akomodir dalam peningkatan tiga kali ekspor," tuturnya. (*)