Senin, 14 Maret 2022 13:10
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) dan petani di wilayah sentra berupaya turut berpartisipasi mengamankan stok cabai jelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN).

 

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, optimistis pasokan cabai tahun ini akan mencukupi. "Untuk menghadapi Ramadan dan Idulfitri, kita harus pastikan agar stok tersedia dalam jumlah yang cukup. Meskipun gejolak harga umum terjadi, kami berupaya meminimalisir sebisa mungkin," ujar Anton, panggilan akrabnya, dalam keterangannya, Senin (14/3/2022).

Jika dilihat dari data Early Warning System (EWS), lanjut Anton, ketersediaan aneka cabai pada April berpotensi mengalami penurunan akibat dari cuaca ekstrem hujan cukup panjang, sementara pertanaman cabai cukup sensitif terhadap iklim basah.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Berdasarkan angka perkiraan produksi April produksi cabai besar nasional sebesar 107.932 ton dengan kebutuhan sebesar 109.125 ton. Sementara, untuk cabai rawit diperkirakan total produksi nasional sebesar 112.490 ton dengan kebutuhan diperkirakan sebesar 114.738 ton sehingga neraca aneka cabai diperkirakan cukup terganggu.

 

Sementara itu, berdasarkan Data Sipashorti pada 8 Maret 2022, selisih harga pasar retail Jakarta dengan petani sentra nilainya lebih kecil, yakni Rp29.784 dibandingkan dengan periode yang sama (Maret 2021) yang mencapai Rp41.437.

Beberapa upaya telah dilakukan dalam rangka mengantisipasi jika perkiraan ini terjadi melalui pengamanan buffer stock khususnya di perkotaan yang tingkat kebutuhannya sangat tinggi.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

"Pengamanan buffer stock dilakukan melalui pengamanan panen di sentra produksi melalui skema kemitraan dengan para champion dan pemasok nasional termasuk memberikan bantuan kemudahan transportasi distribusi cabai," papar Anton.

Koordinasi dengan para champion cabai, tambah Anton, cukup intens dan efektif. "Dari hasil komunikasi kami dengan para champion, diperoleh informasi bahwa pasokan cabai di bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri tahun ini masih cukup aman di perkirakan luas panen cabai rawit di 33 kabupaten sentra di Pulau Jawa pada Maret adalah 9.500 hektare, April 10.860 hektare, dan Mei 13.720 hektare," jelasnya.

Meskipun demikian, ia mengatakan tetap diperlukan upaya khusus dalam okupasi panen dan pendistribusian ke pasar induk. "Serta yang utama pengawalan agar pertanaman tidak terganggu serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) atau terkena dampak perubahan iklim sehingga tetap mampu berproduksi," terang Anton.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Keseriusan Kementan ditindaklanjuti dengan koordinasi langsung dengan para champion pada 9 Maret 2022 di Bogor. Pertemuan yang dihadiri oleh champion cabai dari delapan kabupaten sentra cabai lokasi champion terdiri dari Sumedang, Garut, Magelang, Kebumen, Banjarnegara, Kulonprogo, Temanggung, dan Lombok Timur.

Pada pertemuan tersebut disepakati pembagian luas tanam, jadwal tanam, dan proyeksi panen di delapan kabupaten lokasi tersebut guna mengantisipasi pengamanan pada HBKN 2022 dan 2023. Realisasi dari kegiatan ini akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama.

Ketua Champion Indonesia, Tunov Mondro Atmojo, mengatakan pengamanan buffer stock HBKN 2022 akan diantisipasi oleh champion dengan pengaturan pasokan pasar sehingga diharapkan dapat menjaga stabilitas harga di Pasar Induk Kramat Jati.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

"Prinsipnya kami, para champion bersedia bersama-sama dengan pemerintah untuk mengamankan pasokan cabai pada HKBN," ucap Tunov. (*)