RAKYATKU.COM - Seorang anak laki-laki tiba di Slowakia setelah menempuh perjalanan sejauh 1.200 kilometer dari bagian timur Ukraina dengan berbekal dua tas kecil, sebuah paspor, dan nomor telepon keluarganya di tangan.
Hassan (11) meninggalkan rumahnya di Zaporizhzhia karena ibunya tidak bisa meninggalkan sang nenek.
Ibu Hassan menempatkan bocah tersebut ke dalam kereta dan ketika tiba di perbatasan, ia dibantu menyeberang para petugas bea cukai.
Baca Juga : Donald Trump Desak Presiden Biden Akhiri Perang Ukraina Sebelum Mengarah ke Penggunaan Senjata Nuklir
Para petugas menyebut Hassan sebagai seorang pahlawan dan memikat perhatian banyak orang melalui senyumannya.
Hassan sampai di perbatasan membawa sebuah tas plastik, sebuah ransel merah kecil, dan paspornya.
Ia kemudian diurus sejumlah relawan yang memberinya makanan dan minuman. Adapun petugas perbatasan menghubungi keluarganya di ibu kota Slowakia, Bratislava.
Baca Juga : PM Inggris Janjikan 125 Senjata Anti-pesawat Saat Kuanjungi Kiev
Dalam pernyataan melalui video yang diunggah kepolisian Slowakia, Julia Pisecka selaku ibu Hassan berterima kasih kepada semua orang karena sudah mengurus putranya.
Dia menjelaskan mengapa nekat mengirim putranya ke Slowakia.
"Di dekat kota saya, ada pembangkit listrik yang digempur Rusia. Saya tidak bisa meninggalkan ibu saya—dia tidak bisa bergerak sendirian. Jadi saya mengirim putra saya ke Slowakia," kata Julia Pisecka, yang merupakan seorang janda.
Baca Juga : Dmitry Medvedev: Rusia Sendiri Memerangi NATO dan Dunia Barat
Pembangkit listrik yang disebut Julia adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia—terbesar di Eropa. Fasilitas itu direbut militer Rusia pada akhir pekan lalu setelah melancarkan serangkaian gempuran artileri.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mewanti-wanti gempuran tersebut bisa menimbulkan kerusakan dalam skala yang lebih besar ketimbang Bencana Chernobyl pada 1986 silam.
Hassan adalah satu dari dua juta warga Ukraina yang kabur menghindari perang akibat invasi Rusia.
Baca Juga : Ledakan Guncang Ibu Kota Ukraina, Diduga Drone Kamikaze Rusia
Lebih dari 1,2 juta di antara mereka tiba di Polandia, sedangkan lebih dari 140.000 lainnya tiba di Slowakia, berdasarkan data PBB.
Sembari mencoba menahan tangis, Julia memohon agar anak-anak Ukraina mendapat tempat perlindungan.
Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Slowakia memuji keberanian Hassan.
Baca Juga : Langkah Kementan Kembangkan Sorgum dan Sagu Didukung Akademisi
Dia mengaku mencatat nomor telepon yang tertera di punggung tangan Hassan, serta tulisan di kertas yang berada di dalam kantong Hassan, untuk menghubungi keluarganya di Bratislava.
Beberapa saat kemudian, keluarga Hassan datang menjemput.
Menteri Dalam Negeri Slowakia, Roman Mikulec, bertemu dengan Hassan pada Senin (7/03/2022).
Menurutnya, Hassan dan saudara-saudara kandungnya telah meminta perlindungan sementara di Slowakia.
Para pejabat pemerintah Slowakia mendorong masyarakat yang berniat membantu ibu dan nenek Hassan agar menyumbang ke yayasan pemuda Kristen Slowakia, ZKSM. (*)
Sumber: BBC Indonesia