Kamis, 10 Maret 2022 16:08
Ilham Azikin
Editor : Redaksi

BANTAENG -- Pemulihan ekonomi Kabupaten Bantaeng yang tercepat di Sulsel mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Pakar pemerintahan Universitas Hasanuddin, DR A Lukman Irwan M.Si menyebut jika pemulihan ekonomi Bantaeng yang bergerak 800 persen dalam kurun satu tahun patut menjadi contoh untuk daerah lain.

 

Dia mengatakan, bertumbuhnya laju perekonomian Bantaeng ini berkat peran kepala daerah yang mampu secara maksimal menggerakkan organisasi perangkat daerah (OPD) nya. Perangkat OPD ini, kata dia, bisa mendukung implimentasi program strategis yang tepat sasaran.

"Indikator-indikator yang mendorong pertumbuhan ekonomi ini mampu dikuatkan oleh peran-peran OPD. Kepala daerah telah menjalankan fungsi kontrol, pelaksanaan dan evaluasi dengan sangat baik dan tepat sasaran," jelas Sekretaris Departemen Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unhas ini.

Baca Juga : Ilham-Kanita Unggul Telak di Debat Pertama Pilkada Bantaeng

Dia juga mengantakan, dalam ilmu pemerintahan, Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin telah membuktikan strong leadership (kepemimpinan yang kuat) sehingga pelaksanaan program bisa berjalan dengan baik. Dia juga menyebut, Bupati Bantaeng bahkan sudah memetakan persoalan dan kondisi daerah yabg terpuruk akibat Pandemi Covid-19.

 

"Berkat kepemimpinan ini, dia paham betul apa dan bagaimana kondisi permasalahan di Bantaeng. Sehingga, dalam waktu setahun, laju pertumbuhan ekonomi yang ambruk akibat Pandemi Covid-19 bisa langsung pulih. Pemerintah telah melakukan upaya mengatasi masalah dalam waktu yang sangat cepat," jelas dia.

Lukman mengatakan, Bupati Bantaeng telah melakukan upaya pencegahan agar bisa keluar dari masalah. "Sudah ada upaya antisipasi. Upaya ini dilakukan dengan cepat dan tepat. Warga Bantaeng patut bersyukur dipimpin oleh Ilham Azikin," jelas dia.

Baca Juga : Ilham Azikin Paparkan Program Kuliah Gratis ke Gen Z Bantaeng

Dia menambahkan, hal penting lainnya adalah Bupati Bantaeng mampu menggerakkan partisipasi masyarakat Bantaeg. Dia mencontohkan program bantuan modal usaha berbasis dusun dan RW yang tetap eksis dan mendorong terciptanya Usaha-usaha kecil di dusun.

"Ini yang paling penting. Program-program Bupati Bantaeng mampu mendorong terciptanya partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat Bantaeng bisa bekerja bersama dengan pemerintah daerah untuk cepat pulih secara ekonomi," katanya.

Dia juga menambahkan, daerah lain patut menjadikan Bantaeng sebagai contoh untuk sisi kepemimpinan dan pemulihan ekonomi ini. Dia menyebut, Bantaeng saat ini, mampu bergerak cepat melakukan pemulihan ekonomi mengalahkan Provinsi Sulsel dan Nasional.

Baca Juga : Tetangga Sahabuddin Deklarasikan Dukungan ke Ilham Azikin-Kanita

"Laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi itu kan 4,6 persen. Kalau Nasional laju pertumbuhannya 3,96 persen," jelas dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bantaeng melansir angka laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantaeng yang meningkat tajam di 2021. Data itu menyebut, Bantaeng berada di urutan pertama dengan angka 8,86 persen.

Kepala BPS Bantaeng, Abdul Salam mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng ini mengalahkan Provinsi Sulsel yang mencapai 4,65 persen. Dia juga menyebut, laju pertumbuhan ini meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 0,52 persen.

Baca Juga : Ilham - Kanita Dapat Nomor Urut Dua: Simbol Keseimbangan

"Ini angkanya meningkat tajam kalau di banding pada tahun sebelumnya," jelas Abdul Salam.

Dia menambahkan, BPS mencoba merinci pertumbuhan ekonomi Bantaeng menurut lapangan usaha. Dari data itu, sebanyak 69,39 persen PDRB Kabupaten Bantaeng berasal dari lapangan usaha pertanian, Konstruksi, perdagangan dan industri pengolahan.

"Penyumbang PDRB tertinggi itu dari masih dari pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 27,08 persen," jelas dia.

Baca Juga : Karaeng Joni Dukung Ilham Azikin di Pilkada Bantaeng

Penyumbang PDRB kedua adalah konstruksi sebesar 18,30 persen, dan perdagangan besar dan eceran sebesar 14,25 persen. Ada pula industri pengolahan sebesar 9,76 persen.

BERITA TERKAIT