Rabu, 09 Maret 2022 13:12
Kementerian Pertanian (Kementan) terus aktif mengajak petani dan pelaku usaha pertanian untuk ikut dalam program Taxi Alsintan (Alat Mesin Pertanian) yakni penyediaan alsintan melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) terus aktif mengajak petani dan pelaku usaha pertanian untuk ikut dalam program Taxi Alsintan (Alat Mesin Pertanian) yakni penyediaan alsintan melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).

 

Di awal tahun 2022 ini, Kementan telah mengucurkan KUR Taxi Alsintan di Sumatera Selatan dan Jawa Barat kemudian berlanjut di Provinsi Jawa Timur yang bertujuan agar masyarakat mampu mengadakan alsintan secara mandiri sehingga tidak lagi tertuju pada bantuan pemerintah melalui APBN.

Direktur Alsintan, Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan RI, Andi Nur Alam Syah menegaskan pergerakan program Taxi Alsintan ini telah dimulai dari awal tahun dan sampai akhir Maret ini untuk difokuskan pada wilayah dengan zona hijau. Zona hijau ini merupakan wilayah yang potensial dan daerah sentra utama produksi padi nasional.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

"Kami optimis program KUR Taxi Alsintan ini akan berjalan sukses setelah melihat makin banyak petani yang bersemangat untuk melakukan pembelian sendiri. Ini patut kita syukuri," kata Nur Alam dalam Rapat Koordinasi Pemantapan Pengembangan Program Taxi Alsintan yang dilaksanakan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan, Lamongan, Selasa (8/3/2022).

 

Nur Alam bersyukur sejumlah problem dalam proses penyaluran KUR Taxi Alsintan ini bisa mulai teratasi sehingga para petani bisa langsung mendapatkan alsintan yang dikehendakinya. Utamanya terkait uang muka atau DP KUR Alsintan dimana perusahaan penyedian alsintan bersedia memberikan insentif keringanan berupa uang muka 20 persen sehingga petani yang sebelumnya terbebani DP 30 persen, kini cukup membayar ke bank penyedia KUR sebesar 10 persen.

Kata Nur, ini menunjukkan sudah ada sinergitas yang baik antara semua stakeholders untuk mensukseskan program Taxi Alsintan ini.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

"Saya menghimbau kepada para penyedia alsintan yang lainnya untuk bekerja sama mendukung program Taxi Alsintan dengan pemberian jasa kredit pembelian alsintan dengan DP maksimal 20 persen dan penyediaan spare part," ajaknya.

Program Taxi Alsintan ini merupakan ide brilian Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk memastikan mekanisasi ini terus berlanjut dan tidak berhenti hanya karena persoalan anggaran. Sehingga pertanian bisa lebih maju, mandiri dan modern.

"Saya yakin program ini bisa berhasil karena tanpa kita dorong petani sudah mulai merasakan bahwa alsintan ini sangat kita butuhkan. Ini yang terjadi di Jawa Timur," terang Nur Alam.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Dengan mekanisasi pertanian ini, petani terus terpacu untuk berproduksi. Sehingga bisa memaksimalkan lahannya untuk IP-400, yakni tanam dan panen empat kali dalam setahun.

"Dengan alsintan, pertanian semakin efisien, Insya Allah bisa panen dan tanam empat kali dalam setahun," cetusnya.

Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menyebut sektor pertanian di wilayahnya tumbuh positif meski di tengah pandemi.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

Hal tersebut terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP) Lamongan naik tipis 2 persen dari 104,84 di 2020 menjadi 106,81 di 2021. Naiknya NTP mengisyaratkan kesejahteraan petani Lamongan semakin meningkat, apalagi saat ini dibarengi dengan kenaikan harga gabah kering giling yang terjadi saat ini.

"Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah di antaranya pemberian bantuan alat pertanian modern, subsidi pupuk hingga pengentasan hama tikus yang menjadi momok petani Lamongan," kata Yuhronur.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lamongan, Sukriyah tegaskan pentingnya dukungan alsintan untuk efisiensi dan peningkatan produksi petani di wilayahnya.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

Lamongan merupakan salah satu sentra produksi padi terbesar di Jawa Timur dengan luas lahan 88 ribu hektare dengan produksi mencapai 1,1 juta ton per tahun dan provitas sebesar 7,5 ton per hektare. Sebagian petaninya pun sudah mulai menerapkan IP-400.

"Poktan (kelompok tani,- red) dan gapoktan (gabungan kelompok tani,- red) sudah bermitra dengan pengelola BUMDes dalam pengelolaan alsintan dengan sewa alat atau pinjam pakai," jelasnya.

Pihaknya juga telah bekerjasama dengan salah satu penyedia Alsintan dalam program KUR Taxi Alsintan. Pihaknya bersama penyedia alsintan telah bermitra dengan BNI dan BRI guna membantu poktan atau gapoktan yang membutuhkan alsintan berupa Combine Harvester dan Traktor dalam pelaksanaan kegiatan produksi pertanian pengembangan IP-400.

"Adanya Taxi Alsintan ini akan memacu petani untuk bisa tanam dan panen empat kali dalam setahun sehingga produksi pertanian di Lamongan naik, kesejahteraan petaninya juga meningkat," sebutnya.

Dalam rapat koordinasi ini, juga dilakukan penyerahan alsintan kegiatan pengembangan program Taxi Alsintan yang diperoleh melalui KUR kerjasama BNI dan BRI dengan PT Corin Mulia Gemilang. Alsintan yang diserahkan berupa Combine Harvester sebanyak 6 unit dan traktor roda empat tipe crawler 1 unit kepada petani penerima KUR Alsintan dari Kabupaten Lamongan, Ponorogo, dan Madiun.

Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh para Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan se-Provinsi Jawa Timur, diantaranya Ngawi, Nganjuk, Madiun, Bojonegoro dan Tuban. Kemudian perwakilan Himpunan Bank Pemerintah (Himbara) wilayah Jawa Timur, serta penyedia traktor Roda Empat dan Combine Harvester.

 

BERITA TERKAIT