Senin, 07 Maret 2022 15:13
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (Reuters)
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM - Delapan rudal presisi tinggi Rusia menghantam bandara sipil di Vinnytsia pada hari Minggu.

 

Hal ini seperti disampaikan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

"Delapan roket. Bandara hancur total," kata Zelensky seperti dikutip dari The Moscow Times, Senin (7/3/2022).

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Vinnytsia jauh dari perbatasan Rusia dan Belarusia. Berada di wilayah Barat Ukraina Tengah. Wilayah dimana serangan seperti itu jarang terjadi.

 

"Vinnytsia kami yang damai, kota yang tidak pernah mengancam Rusia dengan cara apa pun," kata Zelensky.

Zelensky menuduh Rusia terus menghancurkan infrastruktur Ukraina. Ia pun kembali meminta negara-negara Barat untuk segera memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

“Kami ulangi setiap hari: tutup langit di atas Ukraina! Dekat dengan semua rudal Rusia, dengan pesawat tempur Rusia, dengan semua teroris mereka," pintanya.

Jika permintaan menutup langit atau memberikan bantuan senjata perang tersebut tidak dipenuhi, kata Zelensky, maka Barat ingin melihat Ukraina dibunuh secara berlahan.

"Kalau tidak, jika Anda tidak memberi kami setidaknya sebuah pesawat sehingga kami dapat melindungi diri kami sendiri, hanya ada satu hal yang harus disimpulkan; Anda ingin kami dibunuh dengan pelan-pelan," katanya dalam video yang dikirim via Telegram.

Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan memberlakukan zona larangan terbang akan memicu konflik dengan Rusia

"Jika kita melakukan itu, kita akan berakhir dengan sesuatu yang bisa berakhir dengan perang penuh di Eropa yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," kata Stoltenberg.

Stoltenberg mengatakan pihaknya telah melakukan upayan untuk melindungi 30 negara yang tergabung dalam NATO.

Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM

"Kami akan terus melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan setiap inci wilayah NATO. NATO adalah Aliansi defensif. Tugas inti kami adalah menjaga keamanan tiga puluh negara kami," sebutnya.

Stoltenberg juga mengatakan, NATO bukan merupakan bagian dari konflik yang sementara terjadi antara Ruisia dan Ukraina.

"Kami bukan bagian dari konflik ini. NATO tidak mencari perang dengan Rusia," sebutnya.

Baca Juga : Presiden Ukraina Yakin Pengiriman Jet Tempur F-16 AS Dapat Mengakhiri Invasi Rusia


[Sumber : Sindo]

BERITA TERKAIT