Sabtu, 05 Maret 2022 08:59
(Foto: Reuters/Fayaz Aziz)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Korban tewas akibat ledakan bom di masjid syiah di Peshawar, Pakistan, bertambah menjadi 56 orang dari sebelumnya 30 orang. Bom yang meledak sebelum pelakasaan salat Jumat itu juga menyebabkan 195 orang luka-luka.

 

Kelompok teroris Negara Islam telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang merupakan salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun di minoritas Syiah Pakistan.

Belum ada kelompok militan mengaku bertanggung jawab atas kejadian ini. Diketahui, wilayah Peshawar merupakan wilayah perbatasan Pakistan dan Afghanistan.

Baca Juga : Bom Bunuh Diri di Pertemuan Partai Islam Pakistan, 44 Orang Tewas-Lebih dari 100 Luka-Luka

Dilansir AFP, Jumat (4/3/2022), saksi mata mengatakan ledakan besar di daerah Kocha Risaldar di Peshawar, sekitar 190 kilometer (120 mil) barat ibu kota Islamabad, terjadi beberapa saat sebelum salat Jumat.

 

Dua pria bersenjata tiba di dekat masjid dengan sepeda motor dan melepaskan tembakan ketika mereka dihentikan oleh polisi.

Salah satu pria kemudian memaksa masuk ke dalam aula yang ramai dan meledakkan rompi bunuh diri. Pria lainnya tewas sebelum ledakan.

Baca Juga : Korban Tewas Ledakan Bom di Masjid Pakistan Jadi 95 Orang, Kebanyakan Petugas Polisi

Seorang polisi dilaporkan termasuk di antara yang tewas. Sekitar 150 orang berkumpul di lantai dasar dan lantai satu masjid untuk salat.

"Kepanikan menyebar di antara para jemaah ketika penembakan dimulai. Saya berlari untuk menyelamatkan hidup saya," kata seorang pria yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters di rumah sakit tempat ia dirawat karena cedera.

"Tiba-tiba seorang pria masuk dan mulai menembak. Dia menembak banyak orang (dan) kemudian menutup matanya dan meledakkan dirinya. Setelah itu saya tidak tahu apa yang terjadi."

Baca Juga : Serangan Bom Terhadap Masjid di Pakistan: 83 Orang Tewas

Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sheikh Rashid, mengatakan tidak ada peringatan keamanan sebelum serangan itu dan mengklaim bahwa itu adalah tindakan yang telah direncanakan sebelumnya untuk mengacaukan negara.

Pada Oktober 2021 lalu, lebih dari 100 orang tewas dan terluka dalam serangan bom bunuh diri di sebuah masjid Syiah di Afghanistan. (*)

Sumber: inew.co.uk