Rabu, 02 Maret 2022 09:11
FIFA (c) AFP
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM - Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina berpengaruh dalam segala aspek. Tidak hanya dalam ekonomi namun juga menyentuh aspek olahraga sepakbola.

 

Akibat Invasi tersebut Rusia dipastikan gagal melaju ke Piala Dunia 2022. Klub Spartak Moskow pun tak akan bisa melangkah di Liga Europa. FIFA dan UEFA telah menjatuhkan sanksi larangan bermain bagi Timnas Rusia dan klub-klub Rusia berlaga di ajang yang berada di bawah naungan dua lembaga tersebut.

Keputusan tersebut mendapat sambutan sekaligus kritikan. FIFA dan UEFA disebut memiliki standar ganda dalam menyikapi persoalan Rusia dan Israel.

Baca Juga : Tidak Bertindak atas Kekerasan Israel Terhadap Palestina, FIFA Dikecam

Dengan alasan tersebut pemain sepak bola Turki, Aykut Demir menolak mengenakan kaus sebagai tanda solidaritas atas penderitaan Ukraina. Demir menganggap kekerasan di Ukraina tak ubah dengan kejadian yang melanda Timur Tengah yang tidak mendapat perhatian dunia.

 

Aykut Demir memutuskan tidak mengenakan kaus bertuliskan 'No War' dalam laga Erzurumspor lawan Ankaragucu di divisi dua Liga Turki. Para pemain mengenakan kaus bertuliskan 'Savasa Hayir No War' yang merujuk pada penolakan invasi Rusia ke Ukraina.

Usai didepak dari babak 16 besar Liga Europa musim ini, Spartak Moskow merilis pesan menyentuh yang ditujukan kepada FIFA dan UEFA.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

"Keputusan yang diambil UEFA dan FIFA seperti yang sudah diperkirakan, sangat mengecewakan. Sayang sekali, usaha klub kami di Liga Europa tidak digubris karena alasan yang sangat jauh dari bidang olahraga," bunyi pernyataan resmi klub, Selasa (1/3).

Federasi Sepak Bola Rusia (RFU) pun mengecam sanksi yang diberlakukan FIFA dan UEFA. Mereka menilai kebijakan itu bertentangan dengan prinsip kompetisi internasional dan bersifat diskriminatif. Keputusan ini disebut bisa mencampur adukan politik dengan sepak bola.

“Persatuan Sepak Bola Rusia dengan tegas tidak setuju terkait keputusan FIFA dan UEFA untuk menangguhkan semua tim Rusia. Kami berhak untuk menentang keputusan FIFA dan UEFA sesuai dengan hukum olahraga internasional,” tulis keterangan RFU dalam situs resminya.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

“Kami percaya bahwa keputusan itu bertentangan dengan norma dan prinsip kompetisi internasional serta semangat olahraga. Ini memiliki muatan diskriminatif yang nyata dan merugikan sejumlah atlet, pelatih, karyawan klub, tim nasional,".

Pihaknya menilai, keputusan yang diambil oleh FIFA dan UEFA dapat memecah komunitas olahraga di dunia.

"Dan, yang terpenting, jutaan penggemar Rusia dan di luar negeri yang kepentingannya harus dilindungi oleh organisasi olahraga internasional sejak awal. Tindakan seperti itu bisa memecah komunitas olahraga dunia yang selalu berpegangan kepada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan independen dari politik,” tutup pernyataan RFU

Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner

Warganet pun ramai-ramai mengkritik dan menilai FIFA dan UEFA diskriminatif dan standar ganda. Meme-meme pun bertebaran di media sosial terkait hal tersebut.

Netizen menganggap FIFA yang keras kepada Rusia tidak bisa berlaku serupa terhadap Israel yang menginvasi Palestina.

Ada pula yang menganggap FIFA mengaitkan dukungan kepada Palestina sebagai tindakan politis, sementara dukungan kepada Ukraina mendapat sambutan positif.

Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM

Tak hanya soal Israel, FIFA pun dianggap tidak bergerak menyusul tindakan-tindakan Amerika Serikat yang menyerang beberapa negara.

 

BERITA TERKAIT