RAKYATKU.COM,MAKASSAR-Tepat 26 Februari tahun 2022 ini, masa kepemimpinan Moh Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi genap berusia satu tahun. Ya awal tahun 2021 kemarin menjadi permulaan berubahnya roda kepemimpinan di Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Usai melalui pertarungan politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020.
Moh Ramdhan Pomanto beserta Fatmawati Rusdi, atau lebih dikenal Danny-Fatma ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih, periode 2021-2024 (SK 2021-2026 dengan klausul) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar pada 23 Januari 2021.
Kala itu Pasangan ini dilantik secara resmi oleh mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah pada Jumat, 26 Februari 2021.
Baca Juga : Buka Lomba Asmaul Husna Tingkat Kecamatan, Wawali Makassar Tekankan Pentingnya Edukasi Anak
Mengawali pemerintahannya, pasangan ini lalu mengumumkan secara resmi tujuh anggota tim transisi, yang disebut akan membantu mereka dalam menjalankan roda pemerintahan. Sebagian besar anggota tim transisi berasal dari kalangan akademisi. Mereka adalah Mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Prof Yusran Jusuf, Ahli Hukum Tata Negara Universitas Hasanuddin Prof Aminuddin Ilmar, Ahli Pendidikan UNM Prof Anwar, Ahli Tata Ruang UMI Dr. Naidah Naing, tokoh agama sekaligus politikus Muhammad Iqbal Djalil. Kemudian ada juga pakar Artificial Intelligence Universitas Hasanuddin Dr. Indrabayu, serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Konflik, Demokrasi, Sosial dan Humaniora Universitas Hasanuddin Dr. Sakka Pati yang bertindak sebagai sekretaris.
Kata Danny saat itu, tim transisi ini punya tiga fase masa tugas. Yakni fase sebelum pelantikan, fase setelah pelantikan sampai pelantikan kabinet terpilih, dan fase setelah pelantikan kabinet definitif. Mereka bekerja dengan melakukan pemetaan terhadap visi misi dan program strategis, yang akan dijalankan agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan.
Usai dilantik, Danny-Fatma mulai menarik gas secara perlahan untuk mewujudkan visi percepatan mewujudkan Makassar kota dunia yang sombere’ dan smart city dengan imunitas kuat untuk semua.
Baca Juga : Camat Makassar Dampingi Wakil Walikota Berkunjung di Kelurahan Maccini
Untuk mencapai visi tersebut, disusunlah tiga misi besar Danny-Fatma, yakni revolusi sumber daya manusia (SDM) dan percepatan reformasi birokrasi menuju SDM kota yang unggul dengan pelayanan publik kelas dunia bersih dari indikasi korupsi. Kemudian rekonstruksi kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya menuju masyarakat sejahtera dengan imunitas ekonomi dan kesehatan kota yang kuat untuk semua. Serta restorasi ruang kota yang inklusif menuju kota nyaman kelas dunia yang sombere dan smart city untuk semua.
Sebanyak 24 program strategis yang menyasar berbagai sektor, juga disiapkan untuk mendukung tercapainya visi-misi yag diinginkan. Setiap misi memuat 8 program strategis. Program tersebut yakni revolusi pendidikan semua harus sekolah, perkuatan keimanan ummat, 1.000 beasiswa anak lorong berprestasi, 10.000 skill training gratis, percepatan tata pemerintahan sombere’ dan smart bersih dari indikasi korupsi, menuju PAD Rp2 triliun. Menuju insentif kinerja RT/RW Rp2 juta dan perkuatan fungsi RT/RW dan penasehat wali kota serta para local influencer.
Serta kelurahan menjadi pusat pelayanan publik yang sombere & smart. Kemudian, gerakan masyarakat perkuatan imunitas kesehatan dan ekonomi, perkuatan fasilitas perlindungan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Penyediaan dengan kemudahan akses 100.000 peluang kerja dan peluang bisnis baru, penataan total sistem BUMD dan pembentukan Makassar Incorporation, pembuatan Perda Omnibus Makassar Kota Dunia. Percepatan program jagai anak’ta dan program smart millenia serta social mitigation, penataan total destinasi budaya dan sejarah. Serta penguatan city branding dan peningkatan Festival 8 dan MICE bulanan dalam skala nasional dan internasional.
Baca Juga : Fatmawati Rusdi Deklarasikan Anti Balap Liar, Rangkul Anak Muda Makassar
Lalu, penataan total sistem persampahan, pembenahan total sistem penanganan banjir dan penanganan kemacetan, pembangunan infrastruktur dan kawasan waterfront city berbasis mitigasi dan adaptasi lingkungan.
Meski diketahui kedua pemimpin ini tidaklah mudah dalam menjalankan setiap program yang dicanangkan. Pasalnya, momentum kepemimpinan mereka masih dalam masa pandemi Covid 19. Namun, semua itu bisa dilalui dengan dibuatnya beberapa strategi jitu dalam melawan virus corona tersebut. Dimana sang inovator Danny Pomanto membuat program "Makassar Recover" untuk melindungi warganya di tengah pandemik Covid 19.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto melaunching program Makassar Recover, Jumat (5/3/2021) di kediaman pribadinya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga : Rakor Tindak Lanjut Aset Pemerintah, Wawali Makassar: Kita Butuh Action Plan
Program itu dicanangkan dalam rangka menghadapi sebuah sistem yang lebih pasti dan lebih terukur.
Bahwa kata Danny, semua harus bergerak kolektif, dengan konsep yang jelas. Kalau tidak, dana habis banyak korban, dan tidak jelas hasilnya. Makanya dibuatlah program Makassar Recover tersebut.
Recover sendiri kepanjangan dari Smart Emergency Protokol Againts Covid-19 and Services. Recover, sebut Danny, mengandung tiga kata, pertama pulih, sehat dan selamat yang slogannya disebut "Peduliki, Salamaki".
Baca Juga : Camat Biringkanaya Dampingi Wakil Wali Kota Makassar pada Kegiatan Jumat Bersih di Kelurahan Laikang
Makassar Recover jelas Danny, terdiri dari tiga ekosistem. Pertama imunitas kesehatan, yakni terkait bagaimana memperkut imunitas kesehatan.
Pertama imunitas kesehatan, yakni terkait bagaimana memperkut imunitas kesehatan. Kedua, adaptasi sosial, dimana Makassar dibanding daerah lain, termasuk daerah dengan ketaatan pakai masker cukup baik.
Ketiga adalah ekonomi recovery (pemulihan ekonomi) , yang saat ini sedang digencarkan.
Tidak hanya itu, Danny-Fatma juga membentuk Satgas Raika yakni petugas pengurai kerumunan setelah itu dibentuk lagi tim detector. Kemudian ada inovasi posko recover center yang disiapkan di setiap kelurahan untuk 15 kecamatan di Kota Makassar.
Yang paling menarik dan menjadi perhatian nasional bahkan perhatian dunia internasional, yakni inovasi Danny Pomanto yang menyulap Kapal Penumpang KM Umsini milik PT Pelni menjadi tempat isolasi mandiri apung bagi warga terpapar covid 19.
Bahkan semua program yang dicanangkan Pemerintah Kota Makassar dibawah kepemimpinan Danny-Fatma dianggap berhasil dalam mengendalikan penularam virus corona di kota Makassar. Sehingga, kesehatan warga bisa lebih baik serta perekonomian bisa tetap berjalan dengan normal namun tetap mamatuhi protokol kesehatan dengan prinsip yang dituangkan dalam slogan "Peduli, Salamaki".