Kamis, 24 Februari 2022 20:51
Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Pusat, Muhammad Cholil Nafis. ( Foto Instagram/Cholil Nafis).
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM--Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Muhammad Cholil Nafis meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk meminta maaf atas pernyataannya yang membandingkan pembatasan suara toa masjid ataupun musala dengan gonggongan anjing.

 

"Masalah azan dan anjing sudah menggelinding dan rasa keberagamaan terasa terganggu. Padahal isi SE-nya bagus untuk dipedomani hanya soal komunikasi," kata Cholil dikutip dari akun twitter pribadinya, Kamis (24/2/2022).

Meskipun pihak kementerian Agama telah mengeluarkan klarifikasi, Cholil menyebut itu tak akan menyelesaikan masalah sehingga ia menyarankan Yaqut untuk meminta maaf.

Baca Juga : Menag: 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada Selasa 12 Maret 2024

"Klarifikasi tak menyelesaikan masalah karena rasa tak nyaman disamakan dengan gonggongan. Baiknya sudahi polemiknya dengan meminta maaf kepada umat," ujar Cholil.

 

Dalam klarifikasi tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Thobib Al Asyhar, menegaskan bahwa Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing.

Ia menyebut pemberitaan yang mengatakan Menag membandingkan dua hal tersebut adalah sangat tidak tepat.

Baca Juga : Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN Dibuka

“Menag sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing, tapi Menag sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara,” tegas Thobib Al-Asyhar di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya Kamis (24/2/2022).