Sabtu, 19 Februari 2022 16:23
Menggunakan KRI Fatahillah–361, dua benda mirip rudal yang ditemukan di Kabupaten Kepulauan Selayar tiba di Dermaga Fasharkan, Kota Makassar, Sabtu (19/2/2022).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI), Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari, memastikan bahwa dua benda yang ditemukan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, bukanlah rudal. Namun, TNI AL akan tetap melakukan penelitian lebih lanjut.

 

Menggunakan KRI Fatahillah–361, kedua benda itu telah tiba di Dermaga Fasharkan, Kota Makassar, Sabtu (19/2/2022), yang kemudian diserahterimakan dari Komandan Guskamla (Danguskamla) Koarmada II, Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya, kepada Danlantamal VI, di atas geladak Buritan KRI Fatahillah-361.

"Dengan ditemukannya alat ini mudah-mudahan nanti Dinas Pengembangan dan Penelitian TNI Angkatan Laut (Dislitbangal) bisa meneliti lebih lanjut dan merekam ulang hasil data yang ada di dalam Side Scan Sonar (SSS)," ujar Benny.

Baca Juga : Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 BI Sulsel dan Lantamal VI Makassar 

Benny juga memastikan bahwa dua benda yang ditemukan bukanlah rudal. "Saya yakinkan alat ini bukan rudal, akan tetapi alat Side Scan Sonar (SSS) dan kalau dilihat lampu indikatif sensor masih berkedip tentunya alat ini masih aktif dan tetap merekam sampai lampu tersebut mati," ucapnya.

 

Benny menyampaikan, benda semacam ini sering sekali ditemukan di sekitar Kepulauan Selayar yang merupakan bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

ALKI II, kata dia, merupakan jalur laut yang begitu ramai dilewati oleh Kapal-kapal militer maupun sipil yang mempunyai misi-misi tersendiri--memanfaatkan situasi lenggang karena luasnya perairan Indonesia.

Baca Juga : Doakan Prajurit Marinir TNI AL yang Gugur di Nduga Papua, Lantamal VI Gelar Doa Bersama

"Kedua unit benda atau alat tersebut merupakan alat survei bawah air yang dilepaskan ke bawah air dan dikontrol oleh kapal induknya, yang mana data yang diperoleh oleh alat ini akan ditransfer melalui kabel data ke kapal induknya sehingga data-data yang diperoleh akan dikumpulkan dan direkam yang bertujuan untuk kepentingan tertentu dari kapal yang mengontrol alat ini," beber Danlantamal VI.

"Data yang bisa diambil dari alat survei bawah laut ini di antaranya adalah keadaan dalam laut, mulai dari suhu, salinitas, arus, pasang surut, seismik, termasuk sumber daya alam seperti mineral dan lain-lain," tambahnya.

"Keberhasilan TNI AL mengamankan benda asing mirip rudal ini juga sesuai dengan penekanan Bapak Kasal Laksamana TNI Yudo Margono tentang keamanan laut dan melindungi kekayaan yang ada di dalamnya sehingga sinergitas antara TNI AL dengan para stakeholder di wilayah-wilayah pesisir dan kepulauan harus solid untuk mewujudkan keamanan laut demi kesejahteraan bangsa Indonesia," tuturnya. (*)

Penulis : Lisa Emilda