Sabtu, 19 Februari 2022 09:32
Warga menyaksikan tim darurat Maroko berusaha menyelamatkan Rayan Awram. (Foto: AFP/Fadel Senna)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Seorang bocah di Afghanistan, Haidar, Kamis (17/2/2022), meninggal dunia usai terjebak di sumur selama tiga hari.

 

"Dengan sangat sedih, Haidar muda dipisahkan dari kami selamanya," kata penasihat senior Kementerian Dalam Negeri Taliban, Anas Haqqani, dikutip dari AFP, Sabtu (19/2/2022).

Para tim penyelamat sebelumnya berjibaku menggunakan buldoser dan alat berat lainnya untuk menggali parit dan membuka celah sehingga bisa mencapai titik di mana Haidar terjebak.

Baca Juga : Kroasia Peringkat Ketiga Piala Dunia 2022 Setelah Kalahkan Maroko 2-1

Pejabat interim Afghanistan, Taliban, turut mengawasi operasi penyelamatan anak berusia lima tahun itu di Desa Shokak, Provinsi Zabul, sekitar 120 kilometer dari Kandahar.

 

Operasi penyelamatan itu disaksikan oleh ratuan penduduk yang penasaran.

Para pejabat mengatakan, bocah itu tergelincir ke dasar sumur sedalam 25 meter, tetapi bisa ditarik di kedalaman 10 meter.

Baca Juga : Prancis vs Maroko 1-0 di Babak Pertama

Sebelumnya, beredar video yang menunjukkan Haidar terperangkap dalam sumur di media sosial.

Video itu diambil salah satu tim penyelamat yang menurunkan lampu dan kamera untuk menyusuri sumur menggunakan tali.

Dalam rekaman tersebut ia masih terlihat bisa menggerakan lengan dan tubuh bagian atas.

Baca Juga : Laga Baru Dimulai Prancis Langsung Cetak Gol ke Gawang Maroko

"Apa kamu baik-baik saja, anakku?" kata ayahnya seperti dikutip AFP.

"Bicaralah denganku, Nak. Jangan menangis. Kamis berusaha mengeluarkan kamu," ucap dia lagi.

"Oke, aku akan terus bicara," terdengar suara anak laki-laki itu dari sumur.

Baca Juga : Pelatih Portugal Tak Menyesal Cadangkan Ronaldo saat Kalah dari Maroko di Piala Dunia 2022

Haidar jatuh ke sumur saat ia mencoba membantu seseorang menggali lubang bor di desa mereka, demikian menurut cerita kakek bocah itu, Abdul Hadi.

Penggalian ini dilakukan karena desa tengah mengalami kekeringan.

"Saya bilang, 'Nggak, bukan dia'," kata Hadi tak percaya dengan apa yang terjadi.

Baca Juga : Isak Tangis Ronaldo Setelah Portugal Disingkirkan Maroko Dari Piala Dunia

Ia lalu mengatakan, "Ada salah satu sumur yang terbuka, lalu anak itu jatuh. Dia teriak-teriak."

Setelah jatuh, Hadi mengirimkan makanan dan minuman ke cucunya agar tetap selamat dalam sumur.

"Kami beri kue dan air. Dia makan semuanya," tutur Hadi seperti dikutip Aljazeera.

Operasi penyelamatan Haidar, menggunakan teknik yang mirip saat tim SAR menyelamatkan bocah di Maroko, Rayan Awram, awal Februari lalu.

Rayan jatuh ke sumur selebar 45 sentimeter dan setinggi lebih dari 30 meter. Ia terjemah selama lima hari di saat Maroko sedang mengalami musim dingin.

Sesaat sebelum tim berhasil menjemput Rayan, bocah itu sudah dinyatakan meninggal dunia. (*)

BERITA TERKAIT