Jumat, 18 Februari 2022 16:39
Proyek terbengkalai yang disambangi Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong.
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ditreskrimsus Polda Sulsel mendalami proyek pembangunan infrastruktur permukiman mendukung wisata yang terbengkalai di Toraja Utara. Hal ini seperti disampaikan Direktur Reserse Kriminal Khusus, Kombes Pol Widony Fedri.

 

"Sudah jadi atensi untuk ditindaklanjuti oleh tim Tipikor, " kata Kombes Widoni, Jumat 18 Februari 2022.

Sementara itu, Abdul Hayat Gani, Sekprov Sulsel menyebut proyek terbengkalai tersebut menggunakan anggaran APBN. Ia pun mengatakan pihaknya akan melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat.

Baca Juga : Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Perkuat Sinergitas Kamtibmas Unismuh dengan Institusi Kepolisian

"Ini APBN, pusat punya bukan Pemprov. Nanti kita kordinasikan," kata Abdul Hayat kepada Rakyatku.com pada 16/2/2022, malam.

 

Ia mengatakan perkembangan proyek tersebut seharusnya dilaporkan ke pemprov Sulsel. Hanya saja hal tersebut tidak dilakukan hingga informasi proyek terbengkalai tersebar. Ia pun menyebut baru mengetahui setelah video wakil Bupati Toraja Utara yang kecewa dengan pengerjaan proyek tersebut tersebar.

"Seharusnya proyek pusat harus disampaikan ke gubernur Sulsel. Ini baru ketahuan kalau ada masalah yang di vidio itu, ya dilaporkan ke kementrian," tambahnya.

Baca Juga : Wakapolres Wajo Periksa Kondisi Ruangan Tahanan

Sebelumnya, proyek terbengkalai itu ditemukan oleh Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong. Ia pun sangat kecewa saat melihat kondisi pekerjaan proyek itu.

"Izin Pak Plt Gubernur, saya berada di salah satu proyek yang sangat strategis untuk pariwisata, tapi sayang sekali dana dan perhatian pemerintah dijawab dengan proyek yang amburadul seperti ini," ungkap Frederik.

Selain itu, Frederik mengatakan lelang pengerjaan proyek diyakini bermasalah sejak awal. Hal tersebut berujung pada pengerjaan proyek yang tidak maksimal.

Baca Juga : Ribuan Warga Barru Antusias Ikuti Bakti Sosial Kapolda Sulsel

"Projek tidak ada dan kami yakin seleksi untuk pemenang kontraktor pasti ada masalah sehingga kemudian kontraktor seperti ini yang terpilih jadi pemenang," tambahnya.

Dikatakan, proyek tersebut seharusnya menjadi nilai tambah untuk meningkatkan wisatawan di Toraja Utara. Sayangnya, harapan tersebut harus pupus dengan kondisi proyek yang ada saat ini.

"Yang sangat dirugikan selain pemerintah adalah Toraja Utara karena daerah ini adalah daerah wisata. Dua proyek baik yang ada di Lolai maupun di Bori’ Kalimbuang menjadi proyek yang seharusnya membuat daya tarik wisata bertambah di Toraja Utara, tapi yang kita dapati sekarang adalah proyek yang terbengkalai," beber Frederik.

Baca Juga : Polda Sulsel: Butuh Kerja Sama Semua Pihak Awasi Distribusi Produk Energi Subsidi

Diketahui, pekerjaan proyek menggunakan pagu anggaran Rp50 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021.