Selasa, 08 Februari 2022 09:25
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM, WAJO, -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan penanaman sekaligus panen jagung perdana di kawasan pertanian terpadu (integrated farming) di Kelurahan Macanang, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Senin(7/2/2022)

 

Dalam kunjungan ini, Mentan SYL mendorong Wajo untuk mengembangkan kawasan pertanian berskala ekonomi yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Pertanian itu sektor yang menyediakan pangan juga menjadi lapangan kerja yang terbuka sehingga petani sepanjang ia bekerja pasti menghasilkan uang. Pak Bupati tunjukkan Maret besok lahan ini panen dengan provitas minimal 5 kg per hektare , buat ini luar biasa, konsepsikan segera," kata SYL di kawasan pengembangan integrated farming berbasis jagung.

Baca Juga : 1043 Rumah Tangga di Wajo Terima Bantuan Kilometer Listrik Gratis dari AYP

Mentan SYL meminta integrated farming berbasis jagung menjadi kawasan pengembangan sistem usahatani jagung yang mengintegrasikan beberapa usaha tanaman lain seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang dikelola secara terpadu.

 

"Klasterkan lagi ini dengan baik. Jadi disini tanam komoditas horti mu, tanam jeruk, tanam kelapa, tanam pisang juga. Jadi jangan cuma tunggu jagunglah. Sambil kita tunggu panen jagung, pisangmu bisa panen, begitu dengan yang lain sehingga tidak ada bulan tanpa panen," tegas Mentan SYL.

Mentan mengatakan bahwa anggaran Pemerintah memiliki keterbatasan. Maka dari itu program integrated farming juga harus didukung dengan kebijakan KUR sektor pertanian, pemberian fasilitas KUR khusus untuk kelompok komoditas pertanian dan komoditas produktif lainnya dengan perusahaan mitra sebagai off-taker.

Baca Juga : Hasil Panen Jagung Maret-April Melimpah, Ini 10 Kabupaten Produsen Terbesar

"Saya yakin jika kita bergerak bersama Insya Allah apa yang kita targetkan bisa tercapai. Saya harap pola ini menjadi model untuk dikembangkan di berbagai daerah sehingga ketahanan pangan nasional didukung semua daerah dan terjadi peningkatan kesejahteraan petani secara holistik di seluruh wilayah Indonesia," sebut Mentan.

Perlu diperhatikan beberapa syarat integrated farming, antara lain letak strategis, lahan clear and clean di lokasi eksisting atau lahan baru, dikelola oleh kelompok tani dan SDM yang aktif, diutamakan satu hamparan, dikembangkan sebagai demfarm show window teknologi, bisa dijadikan agro wisata.

"Jadi setelah ini segera lakukan pelatihan segera, lahan harus clear, pekerja juga harus clear jadi pengembangan ini tidak ada hambatan lagi. Sekali lagi Pak, Maret saya mau lihat bagaimana perkembangannya," tutur Syahrul.

Baca Juga : 11 Maret, PPP Wajo Buka Pendaftaran Calon Bupati

Sementara Bupati Wajo, Amran Mahmud yang mendampingi Mentan SYL menyampaikan pengembangan kawasan pertanian terpadu berbasis jagung Kab. Wajo seluas 400 hektare (ha) terdiri dari 41 ha jagung siap panen, 73 ha jagung sudah tanam, 30 ha untuk pengembangan cabai, 21 ha untuk kacang hijau, 48 ha pisang, 15 ha mangga, 250 ekor sapi, 70.000 ekor ayam pedaging dan 20 titik embung.

"Pemerintah Wajo menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada bapak Menteri Syahrul yang selalu menjadi inspirasi dan motivator yang tidak pernah menyerah untuk kerja, kerja dan kerja,"ucap Amran.

Pengembangan kawasan ini menjadi sinergi antara pemerintah, masyarakat dan seluruh stakeholder untuk meningkatkan income masyarakat sehingga nilai ekonomi yang akan dinikmati masyarakat memberikan dampak dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Wajo.

Baca Juga : Polisi Bersama Tim PLN Evakuasi Pohon Tumbang yang Menutupi Badan Jalan di Desa Pasaka

"Semua stakeholder kita libatkan menyatu, semua kelompok tani kita berdayakan, semua lahan yang kurang produktif kita produktifkan, semua sumber air kita manfaatkan sehingga upaya ini bisa kita jalankan maksimal," ujarnya.

Dalam acara kunjungan ini, Mentan SYL turut menyerahkan sejumlah bantuan berupa bantuan alsintan pra panen dan pasca panen, bantuan bibit cabai dan bibit jahe kepada petani dan kelompok tani.(*)